JAKARTA. Bank Mandiri menyebut, nilai kredit bermasalah pada semester dua berpotensi mengalami kenaikan. Oleh karena itu, untuk menekan risiko kenaikan non performing loan (NPL) tersebut, Bank Mandiri mempunyai sejumlah jurus. Pertama yakni dengan menyalurkan kredit pada sektor yang masih memperlihatkan perkembangan baik. Bank Mandiri mencatat, beberapa sektor pada semester pertama tahun ini yang mencatatkan penurunan kualitas kredit adalah sektor listrik, air dan gas. Selain itu juga jasa pengangkutan, pergudangan dan komunikasi. Cara selanjutnya yaitu dengan selektif sejak awal memilih debitur. Jadi dengan mengetahui sektor yang berpotensi mempunyai masalah maka, bisa menghindari tipe debitur di sektor yang berpotensi menyebabkan naiknya NPL tersebut. “Kami telah mengantisipasi hal ini sejak awal, sehingga tidak banyak debitur dengan karakter bisnis demikian, sehingga NPL di Bank Mandiri masih dapat terkendali dengan baik. Sedangkan perkembangan NPL perbankan saat ini lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara keseluruhan, tidak hanya dampak pelemahan rupiah,” kata Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri, Selasa (28/7). Pada semester kedua nanti, Bank Mandiri menargetkan NPL Gross akan berada di level 3% sedangkan NPL Net akan berada pada level 0,5% sampai 0,7%.
Ini cara Bank Mandiri hindari naiknya kredit macet
JAKARTA. Bank Mandiri menyebut, nilai kredit bermasalah pada semester dua berpotensi mengalami kenaikan. Oleh karena itu, untuk menekan risiko kenaikan non performing loan (NPL) tersebut, Bank Mandiri mempunyai sejumlah jurus. Pertama yakni dengan menyalurkan kredit pada sektor yang masih memperlihatkan perkembangan baik. Bank Mandiri mencatat, beberapa sektor pada semester pertama tahun ini yang mencatatkan penurunan kualitas kredit adalah sektor listrik, air dan gas. Selain itu juga jasa pengangkutan, pergudangan dan komunikasi. Cara selanjutnya yaitu dengan selektif sejak awal memilih debitur. Jadi dengan mengetahui sektor yang berpotensi mempunyai masalah maka, bisa menghindari tipe debitur di sektor yang berpotensi menyebabkan naiknya NPL tersebut. “Kami telah mengantisipasi hal ini sejak awal, sehingga tidak banyak debitur dengan karakter bisnis demikian, sehingga NPL di Bank Mandiri masih dapat terkendali dengan baik. Sedangkan perkembangan NPL perbankan saat ini lebih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi secara keseluruhan, tidak hanya dampak pelemahan rupiah,” kata Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri, Selasa (28/7). Pada semester kedua nanti, Bank Mandiri menargetkan NPL Gross akan berada di level 3% sedangkan NPL Net akan berada pada level 0,5% sampai 0,7%.