JAKARTA. Bank Mandiri terus menjaga kondisi likuiditas supaya tetap aman. Hingga akhir Februari 2015, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) alias loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri berada di kisaran 83%-85%. Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan, kondisi likuiditas Bank Mandiri masih aman lantaran bank pelat merah ini telah mengantisipasi pengetatan likuiditas di industri perbankan pada 2014 lalu. Salah satu strateginya dengan mendorong kinerja penghimpunan dana dengan tetap menumbuhkan penyaluran kredit secara berkualitas. Imbasnya, pada awal 2015 ini, pertumbuhan penghimpunan dana di Bank Mandiri masih tetap tinggi dengan diikuti pertumbuhan kredit yang berkualitas. “Ini mempertimbangkan kondisi ekonomi di awal tahun 2015 yang masih cukup menantang,” ujar Rohan. Dengan langkah tersebut, Rohan berharap, tingkat LDR Bank Mandiri pada kuartal I 2015 bisa mencapai kisaran 83%-85%. Target LDR ini menurun dibandingkan realiasai LDR tahun lalu sebesar 86,6%. Rohan optimistis, target ini tercapai meski kondisi suku bunga perbankan masih cukup tinggi. Keyakinan Rohan tentu bukan tanpa alasan. Menurut Rohan, pertumbuhan DPK saat ini relative lebih tinggi ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit. Maklum, perbankan saat ini berusaha lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit demi menjaga rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) berada dalam batas aman.
Ini cara Bank Mandiri menjaga likuiditas
JAKARTA. Bank Mandiri terus menjaga kondisi likuiditas supaya tetap aman. Hingga akhir Februari 2015, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (DPK) alias loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri berada di kisaran 83%-85%. Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, mengatakan, kondisi likuiditas Bank Mandiri masih aman lantaran bank pelat merah ini telah mengantisipasi pengetatan likuiditas di industri perbankan pada 2014 lalu. Salah satu strateginya dengan mendorong kinerja penghimpunan dana dengan tetap menumbuhkan penyaluran kredit secara berkualitas. Imbasnya, pada awal 2015 ini, pertumbuhan penghimpunan dana di Bank Mandiri masih tetap tinggi dengan diikuti pertumbuhan kredit yang berkualitas. “Ini mempertimbangkan kondisi ekonomi di awal tahun 2015 yang masih cukup menantang,” ujar Rohan. Dengan langkah tersebut, Rohan berharap, tingkat LDR Bank Mandiri pada kuartal I 2015 bisa mencapai kisaran 83%-85%. Target LDR ini menurun dibandingkan realiasai LDR tahun lalu sebesar 86,6%. Rohan optimistis, target ini tercapai meski kondisi suku bunga perbankan masih cukup tinggi. Keyakinan Rohan tentu bukan tanpa alasan. Menurut Rohan, pertumbuhan DPK saat ini relative lebih tinggi ketimbang pertumbuhan penyaluran kredit. Maklum, perbankan saat ini berusaha lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit demi menjaga rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) berada dalam batas aman.