JAKARTA. Harga pangan jenis volatile food yang terjaga menjadi kunci dalam menjaga inflasi tahun ini. Sebab, harga pangan yang terjaga akan mengompensasi kenaikan administered prices yang diperkirakan terjadi sebagai dampak dari kenaikan tarif dasar listrik berdaya 900 dan 450 volt ampere (VA) dan tarif elpiji 3 kilogram (kg). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meyakini, inflasi volatile food pada tahun ini akan terjaga sebagaimana inflasi volatile food pada tahun 2015 dan 2016. Selain mempererat koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, hal tersebut akan dilakukan melalui sistem informasi pangan bernama Pusat Informasi Harga Pangan Strategis atau PIHPS. "Dan di Januari ini kita akan luncurkan sistem tersebut," kata Agus saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jumat (6/1).
Ini cara BI menjaga harga pangan 2017 terkendali
JAKARTA. Harga pangan jenis volatile food yang terjaga menjadi kunci dalam menjaga inflasi tahun ini. Sebab, harga pangan yang terjaga akan mengompensasi kenaikan administered prices yang diperkirakan terjadi sebagai dampak dari kenaikan tarif dasar listrik berdaya 900 dan 450 volt ampere (VA) dan tarif elpiji 3 kilogram (kg). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meyakini, inflasi volatile food pada tahun ini akan terjaga sebagaimana inflasi volatile food pada tahun 2015 dan 2016. Selain mempererat koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, hal tersebut akan dilakukan melalui sistem informasi pangan bernama Pusat Informasi Harga Pangan Strategis atau PIHPS. "Dan di Januari ini kita akan luncurkan sistem tersebut," kata Agus saat ditemui di Gedung Mahkamah Agung, Jumat (6/1).