JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) menempuh berbagai cara untuk menekan angka defisit. Salah satunya melalui dukungan suntikan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Fahmi Idris, Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, pemasukan BPJS Kesehatan terdiri dua komponen, yaitu iuran peserta dan bujet pemerintah lewat Kementerian Keuangan. Kalau pemasukan hanya dari iuran, mismatch cukup besar. Menurutnya, selisih iuran dan klaim tersebut dapat ditekan lantaran pihaknya mendapatkan suntikan dana dari Kementerian Keuangan ditambah hasil investasi BPJS Kesehatan serta dana talangan dari aset BPJS Kesehatan.
Ini cara BPJS Kesehatan tekan defisit
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) menempuh berbagai cara untuk menekan angka defisit. Salah satunya melalui dukungan suntikan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Fahmi Idris, Direktur Utama BPJS Kesehatan mengatakan, pemasukan BPJS Kesehatan terdiri dua komponen, yaitu iuran peserta dan bujet pemerintah lewat Kementerian Keuangan. Kalau pemasukan hanya dari iuran, mismatch cukup besar. Menurutnya, selisih iuran dan klaim tersebut dapat ditekan lantaran pihaknya mendapatkan suntikan dana dari Kementerian Keuangan ditambah hasil investasi BPJS Kesehatan serta dana talangan dari aset BPJS Kesehatan.