Ini cara BRI menjaga NPL mikro tidak naik tinggi



JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran kredit mikro di Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada kuartal III 2014 masih terjaga. Hal ini tak lepas dari kebijakan bank pelat merah ini untuk tidak agresif menaikkan bunga kredit mikro mengikuti kenaikan bunga deposito sepanjang tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan BRI per September 2014, NPL kredit mikro di BRI memang mengalami sedikit kenaikan dibanding periode yang sama pada tahun lalu. NPL kredit mikro BRI naik dari 1,23% per September 2013 menjadi 1,38% per kuartal III 2014. Di sisi lain, volume kredit mikro BRI naik dari Rp 128,20 triliun per September 2013 menjadi Rp 148,43 triliun per September 2014 atau tumbuh 15,78%.

Namun Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menegaskan, tingkat NPL kredit mikro BRI dinilai masih dalam level yang terjaga.


“Ini karena kami yang berupaya terus mendorong pertumbuhan pinjaman mikro, namun disisi lain, kami berupaya mempertahankan tingkat NPL agar jangan sampai naik. Oleh sebab itu kami memilih mempertahankan tingkat bunga kredit mikro,” kata Budi pada KONTAN, Kamis (30/10).

BRI sendiri per 1 Oktober 2014, menetapkan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Mikro sebesar 19,25%. Level SBDK Mikro BRI tak mengalami perubahan dibanding sebelumnya yang juga 19,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan