JAKARTA. Jika melihat konsepnya, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung merupakan kawasan mixed development premium. Properti mulai dari hotel hingga fasilitas penunjangnya seperti dermaga, kebun binatang, wisata alam, dan sebagainya ditujukan untuk wisatawan menengah ke atas. Disekitar kawasan tersebut juga akan dibangun hotel dan fasilitas penunjang untuk wisatawan menengah ke bawah. Nah, hal ini memang menjadi strategi pemasaran yang dilakukan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk mengembangkan Tanjung Lesung. "Prinsipnya, kami akan menyentuh segmen menengah atas terlebih dahulu, dengan begitu bagian dibawahnya akan mengikuti," ujar Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi Darmono, (15/4). Gambarannya, ada seseorang yang menemukan sebuah produk minuman. Akan lebih efektif jika dia memperkenalkan produknya itu ke kalangan artis terlebih dahulu, misal artis A. Tentunya, artis A punya pengikut atau follower sesama kalangan artis, artis B, C, D, dan seterusnya. Nah, nanti, sebagian artis sudah kenal dengan produk itu. Kondisi ini akan membuat produk tersebut lebih dikenal luas. Sebab, artis A, B, C, dan D juga punya follower dari masyarakat biasa. Konsep serupa akan dijalankan untuk pemasaran Tanjung Lesung. Pada KEK tersebut akan dicari investor dengan modal kuat terlebih dahulu. Sebab disitu akan dibangun sejumlah proyek seperti butik hotel, marina, dermaga-dermaga untuk kapal pribadi. Itu tentunya bukan properti yang sanggup dijangkau oleh wisatawan menengah ke bawah. Tapi, pengembangan kawasan tersebut juga dibarengi dengan properti bagi wisatawan menengah ke bawah. Inilah yang dimaksud dengan follower. Meski segmennya berbeda, tapi mereka bisa tetap menikmati keindahan yang ditawarkan di Tanjung Lesung yang berhadapan langsung dengan Anak Krakatau dan Ujung Kulon. "Segmen itu bisa mengikuti segmen diatasnya, dan mereka juga bisa mengikuti soal kedisiplinannya, misalnya soal tidak membuang sampah sembarangan. Endingnya, rakyat juga bisa menikmati dampak positif dari proyek ini," tutur Darmono. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini cara Jababeka pasarkan KEK Tanjung Lesung
JAKARTA. Jika melihat konsepnya, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung merupakan kawasan mixed development premium. Properti mulai dari hotel hingga fasilitas penunjangnya seperti dermaga, kebun binatang, wisata alam, dan sebagainya ditujukan untuk wisatawan menengah ke atas. Disekitar kawasan tersebut juga akan dibangun hotel dan fasilitas penunjang untuk wisatawan menengah ke bawah. Nah, hal ini memang menjadi strategi pemasaran yang dilakukan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk mengembangkan Tanjung Lesung. "Prinsipnya, kami akan menyentuh segmen menengah atas terlebih dahulu, dengan begitu bagian dibawahnya akan mengikuti," ujar Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi Darmono, (15/4). Gambarannya, ada seseorang yang menemukan sebuah produk minuman. Akan lebih efektif jika dia memperkenalkan produknya itu ke kalangan artis terlebih dahulu, misal artis A. Tentunya, artis A punya pengikut atau follower sesama kalangan artis, artis B, C, D, dan seterusnya. Nah, nanti, sebagian artis sudah kenal dengan produk itu. Kondisi ini akan membuat produk tersebut lebih dikenal luas. Sebab, artis A, B, C, dan D juga punya follower dari masyarakat biasa. Konsep serupa akan dijalankan untuk pemasaran Tanjung Lesung. Pada KEK tersebut akan dicari investor dengan modal kuat terlebih dahulu. Sebab disitu akan dibangun sejumlah proyek seperti butik hotel, marina, dermaga-dermaga untuk kapal pribadi. Itu tentunya bukan properti yang sanggup dijangkau oleh wisatawan menengah ke bawah. Tapi, pengembangan kawasan tersebut juga dibarengi dengan properti bagi wisatawan menengah ke bawah. Inilah yang dimaksud dengan follower. Meski segmennya berbeda, tapi mereka bisa tetap menikmati keindahan yang ditawarkan di Tanjung Lesung yang berhadapan langsung dengan Anak Krakatau dan Ujung Kulon. "Segmen itu bisa mengikuti segmen diatasnya, dan mereka juga bisa mengikuti soal kedisiplinannya, misalnya soal tidak membuang sampah sembarangan. Endingnya, rakyat juga bisa menikmati dampak positif dari proyek ini," tutur Darmono. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News