KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wabah virus corona di tanah air belum juga usai, pengusaha jangan menyerah. Berikut tips mengelola keuangan usaha di masa wabah penyakit menular dari para ahli perencana keuangan. Tanah air sedang dilanda wabah virus corona. Sebagian besar masyarakat memilih untuk tetap di rumah sebagai langkah pencegahan penularan virus covid-19 ini.
Baca Juga: Stop utang, ini cara mengatur keuangan saat dilanda wabah penyakit menular Sebagian perusahaan pun memilih untuk menerapkan sistem work from home kepada seluruh pegawainya. Fenomena ini membuat pusat perbelanjaan dan bisnis menjadi sepi pengunjung. Efeknya, omset usaha jadi turun tajam. Mike Rini Sutikno,
Financial Planner Mitra Rencana Edukasi mengatakan dalam suasana seperti saat ini ada bisnis yang omsetnya turun ada yang malah naik. Ambil contoh, usaha konveksi masih bergairah karena mereka mampu memproduksi masker. Maklum saja, permintaan masker sedang naik tajam di pasaran. Sebaliknya, usaha rumah makan sederhana
offline tidak mendapatkan pendapatan karena harus tutup. Pada momen seperti ini pengusaha yang mengalami penurunan omset sebaiknya tidak lantas putus asa. Sebab, masih ada jalan untuk mempertahankan usaha tetap eksis di masa krisis seperti sekarang. Widya Yuliarti
, Financial Planner Finansialku.com dan Mike akan berbagi tips untuk mengelola keuangan usaha di masa wabah penyakit menular, berikut uraiannya. 1. Evaluasi usaha Pada saat momen wabah penyakit seperti sekarang Anda harus melakukan evaluasi usaha. Anda sebaiknya mulai mengurangi biaya produksi bila jumlah permintaan pasar mulai menurun. Ambil contoh, Anda bisa mengurangi jumlah tenaga
freelancer saat tidak ada project yang harus segera diselesaikan. Opsi lainnya, Anda bisa menekan biaya listrik dan telepon di tempat produksi karena sebagian karyawan bekerja di rumah. Widya menyarankan Anda sebaiknya lebih rajin untuk mereview kinerja usaha selama masa wabah penyakit ini. Idealnya, Anda melakukan review satu minggu sekali. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk mengetahui kondisi usaha. Anda pun bisa segera menyusun strategi bila usaha mulai mengalami penurunan tajam. 2. Ganti pola usaha Untuk membuat usaha tetap
survive di momen krisis seperti ini, Anda bisa mengganti pola usaha mengikuti trend pasar. "Bila sebelumnya usaha Anda bersifat
offline sekarang bisa masuk ke ranah online," kata Mike.
Baca Juga: Ini cara mengumpulkan dana umrah untuk karyawan fresh graduate Maklum saja, di momen wabah penyakit ini masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitasnya secara
online. Ambil contoh, masyarakat mulai banyak yang melakukan belanja online untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk mempertahankan usaha, Anda bisa menjual barang-barang lama yang ada di gudang dengan harga promo. Cara tersebut bisa membantu Anda untuk mengantongi pendapatan selama masa wabah penyakit melanda. Anda bisa memasang promo barang tersebut melalui media sosial atau menjualnya di
e-commarce. 3. Jaga liquiditas Terakhir, Anda wajib menjaga liquiditas keuangan usaha. Sekarang waktunya Anda ambil
note dan bolpoin untuk mendata seluruh aset berharga milik usaha. Jangan lupa Anda data semua piutang usaha. Bila sudah tercatat semuanya, Anda bisa menagih piutang yang sudah lama tersebut untuk menutupi biaya produksi usaha. "Anda bisa memberikan keringanan kepada klien kalau memang mereka belum bisa melunasinya," kata Mike. Seluruh aset tersebut bisa Anda gunakan untuk menutupi semua biaya produksi selama masa wabah penyakit ini.
Bila nilai aset masih kurang, mau tidak mau Anda harus merogoh kocek pribadi untuk memenuhi biaya produksi. Anda sebaiknya mencatat dana pribadi tersebut sebagai utang usaha yang harus dikembalikan saat bisnis berjalan normal. Khusus untuk Anda yang mempunyai utang usaha kepada rekanan atau keluarga sebaiknya mintalah keringanan. Anda bisa mengalihkan dana cicilan utang untuk memenuhi biaya pokok usaha.
Baca Juga: Gaji pas-pasan? Begini cara menghemat biaya transportasi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati