KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pandemi virus corona menyebabkan belasan negara di dunia terjerembab ke jurang resesi. Indonesia pun kini diambang resesi karena pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 terkontraksi atau susut sebesar 5,32% secara year on year (yoy). Resesi ekonomi adalah kondisi perekonomian yang terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Kini, pemerintah menjalankan beragam strategi mencegah terjadinya resesi ekonomi di Indonesia. Pemerintah berencana untuk mempercepat pemulihan dengan menggenjot realisasi belanja pemerintah. "Upaya akselerasi
government spending dalam rangka penanganan corona dan pemulihan ekonomi kini memang diupayakan dari berbagai aspek," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Jumat (21/8).
Airlangga pun mengisyaratkan kalau hingga saat ini pemerintah sudah berupaya keras dalam mendorong belanja pemerintah dari berbagai sisi. Progresnya pun sudah mulai terlihat. Ia memerinci, dari sisi ketenagakerjaan misalnya, pemerintah telah mengupayakan program Kartu Prakerja yang kini bahkan telah memasuki gelombang ke-5 dan pendaftarannya ditutup pada Minggu (23/8) besok. Dari empat gelombang sebelumnya, terdata lebih dari 13 juta orang dari seluruh provinsi di Indonesia yang melakukan pendaftaran. Sebanyak 9 juta orang telah melakukan verifikasi e-mail, dan sekitar 7 juta orang telah melakukan validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dari sisi pangan dan pertanian, usaha pemerintah mencegah resesi ekonomi sudah mulai berbuah. Ini terlihat dari pertumbuhan sektor pertanian pada kuartal II-2020 yang berhasil tumbuh positif 2,19% yoy. Untuk mengembangkan sektor pangan dan pertanian pun, saat ini pemerintah tengah mengembangkan kawasan
food estate berbasis korporasi petani di lahan rawa Kalimantan Tengah. Food Estate ini diarahkan bisa membangun sistem produksi pangan modern dan berkelanjutan. Baca juga:
Lelang rumah sitaan bank di Tangerang, harga mulai Rp 128 juta "Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Tahun ini, pemerintah targetkan pengembangan kawasan food estate di lahan rawa tersebut seluas 30 ribu hektar," tambah Airlangga. Dari sisi perniagaan dan industri, pemerintah terus memberikan berbagai fasilitas investasi baik berupa fasilitas perpajakan maupun non-peprajakan seperti kemudahan ketersediaan tanah dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, pemeirntah juga terus mengurangi hambatan impor bahan baku/penolong khususnya untuk industri yang berorientasi ekspor guna mendorong kegiatan ekspor dan impor. Dari sisi pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pemerintah telah mempercepat penyaluran dana bantuan produktif UMKM dan pinjaman siper lunak Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro untuk pekerja yang terkna PHK dan ibu rumah tangga yang berusaha.
Dari sisi riset dan inovasi, pemerintah juga akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta yang bergerak di bidang farmasi. Langkah ini dilakukan untuk mendorong pengolahan vaksin. Kerjasama antarnegara dan antarlembaga dalam melakukan uji cova vaksin juga telah dilakukan. Dari koridor kerjasama ekonomi internasional, pemerintah juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Korea Sleatan untuk memberlakukan Travel Corridor Arrangement (TCA). TCA merupakan fasilitas kunjungan singkat bagi sektor pebisnis esensial dan diplomatik yang akan melanjutkan berbagai proyek kerjasama investasi dan bisnis secara bilateral tanpa mengorbankan protokol kesehatan di tengah pandemi. "Saat ini pemerintah Indonesia juga tengah membahas pengaturan TCA dengan China," tandas Airlangga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto