JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 berpotensi mengalami defisit hingga 4,69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, menurut Undang-Undang, defisit anggaran negara kita tidak boleh lebih dari 3% dari PDB. Menurut menteri keuangan Chatib Basri, potensi membengkaknya defisit APBN dikarenakan ada sejumlah asumsi ekonomi makro yang meleset. Terutama, melesetnya asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBN tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, akan membuat penerimaan negara juga lebih kecil dari APBN 2014. Jika penerimaan mengecil, otomatis defisit akan membengkak, dengan catatan belanja negara tetap dipertahankan.
Ini cara pemerintah menekan defisit APBN 2014
JAKARTA. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2014 berpotensi mengalami defisit hingga 4,69% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, menurut Undang-Undang, defisit anggaran negara kita tidak boleh lebih dari 3% dari PDB. Menurut menteri keuangan Chatib Basri, potensi membengkaknya defisit APBN dikarenakan ada sejumlah asumsi ekonomi makro yang meleset. Terutama, melesetnya asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBN tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, akan membuat penerimaan negara juga lebih kecil dari APBN 2014. Jika penerimaan mengecil, otomatis defisit akan membengkak, dengan catatan belanja negara tetap dipertahankan.