KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara belakangan ini terus memanas. Kondisi ini membuat PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) memutar otak guna meminimalisir dampak kenaikan harga batubara. Doddy Sulasmono Diniawan, Direktur Keuangan SMGR tak menampik, kenaikan harga batubara memberikan dampak. Maklum, batubara menjadi salah satu komponen utama biaya produksi perusahaan dalam memproduksi semen. Namun, dampak ini bisa diminimalisir dengan skema kontrak jangka panjang pembelian batubara. "Ada
lagging, iya, termasuk di semester kedua ini. Tapi, harga batubara yang kami beli saat ini adalah harga tiga bulan yang lalu," terang Doddy, Kamis (9/9).
Baca Juga: Jaga kualitas keuangan, Semen Indonesia (SMGR) akan percepat pelunasan utang Guna mengoptimalkan strategi tersebut, SMGR bakal menggunakan batubara dengan kalori yang lebih rendah. "Sehingga, tidak
head to head dengan penggunaan batubara yang umum," imbuh Doddy. Menghadapi kondisi kelebihan pasokan atawa
oversupply semen, SMGR bakal menggenjot penjualan ekspor. Saat ini, SMGR memiliki portofolio pasar ekspor di Asia, Australia, sampai Afrika. Perusahaan juga tengah menjajaki penjualan ekspor ke Amerika Serikat (AS). Penjajakan ini juga dilakukan untuk mengalihkan penjualan yang terhambat akibat
lockdown buntut dari pandemi Covid-19 di sejumlah negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .