JAKARTA. Tahun 2014 boleh jadi tahun terberat bagi Indonesia AirAsia. Peristiwa kecelakaan pesawat Airbus 320-200 untuk nomor penerbangan QZ8501 menggenapi kerasnya perjalanan bisnis maskapai tersebut pada tahun ini. Dari laporan keuangan maskapai itu diketahui bahwa Indonesia AirAsia pada kuartal I-2014 menderita kerugian sebesar Rp 454,25 miliar dari pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih membukukan laba bersih Rp 1,35 miliar. Sementara itu pada kuartal II-2014, kondisi keuangan Indonesia AirAsia membaik, di mana kerugian bisa ditekan menjadi Rp 340 miliar, dari pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1,5 triliun. Memasuki kuartal III-2014 maskapai milik taipan Malaysia, Toni Fernandes ini berhasil dari kerugian dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,68 miliar. Laba itu diperoleh dari pendapatan pada periode tersebut yang mencapai Rp 1,71 triliun. Meskipun tipis, laba bersih tersebut menunjukkan perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Hingga pada penghujung tahun, tepatnya pada 27 Desember 2014, sebuah tragedi kembali dihadapi maskapai ini. Kali ini bukan terkait dengan keuangan, namun sebuah pesawat mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura. (Bambang Priyo Jatmiko) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini catatan AirAsia di Indonesia selama 2014
JAKARTA. Tahun 2014 boleh jadi tahun terberat bagi Indonesia AirAsia. Peristiwa kecelakaan pesawat Airbus 320-200 untuk nomor penerbangan QZ8501 menggenapi kerasnya perjalanan bisnis maskapai tersebut pada tahun ini. Dari laporan keuangan maskapai itu diketahui bahwa Indonesia AirAsia pada kuartal I-2014 menderita kerugian sebesar Rp 454,25 miliar dari pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih membukukan laba bersih Rp 1,35 miliar. Sementara itu pada kuartal II-2014, kondisi keuangan Indonesia AirAsia membaik, di mana kerugian bisa ditekan menjadi Rp 340 miliar, dari pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1,5 triliun. Memasuki kuartal III-2014 maskapai milik taipan Malaysia, Toni Fernandes ini berhasil dari kerugian dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,68 miliar. Laba itu diperoleh dari pendapatan pada periode tersebut yang mencapai Rp 1,71 triliun. Meskipun tipis, laba bersih tersebut menunjukkan perbaikan kinerja keuangan perusahaan. Hingga pada penghujung tahun, tepatnya pada 27 Desember 2014, sebuah tragedi kembali dihadapi maskapai ini. Kali ini bukan terkait dengan keuangan, namun sebuah pesawat mengalami kecelakaan dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura. (Bambang Priyo Jatmiko) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News