KONTAN.CO.ID - Jakarta. Toxic relationship atau hubungan toksik memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui agar Anda tidak terjebak dalam hubungan tidak sehat ini. Hubungan toksik atau bisa disebut hubungan beracun dikenal dengan relationship abuse yaitu hubungan yang disalahgunakan dan menimbulkan akibat yang kurang menyenangkan secara emosional, sosial, fisik, dan seksual. Menurut Yayi Suryo Prabandari, psikolog dan Guru Besar FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), hubungan tidak sehat tersebut terkadang tidak disadari baik dalam pertemanan, relasi kerja, dan berpacaran.
"Jadi, hubungan beracun tidak hanya untuk suami istri dan berpacaran. Hubungan ini hanya menguntungkan satu pihak, merugikan diri sendiri dan bisa merugikan orang lain (kalau kita sebagai pelaku),” jelasnya dikutip dari laman UGM. Baca Juga: BUMN Sucofindo buka lowongan kerja terbaru 2021, ini kriterianya Lebih lanjut, Yayi menyampaikan jika pada tahun 2019 terdapat 13.568 kasus kekerasan yang 2.073 kasus tersebut bersumber dari hubungan berpacaran. Data tersebut merujuk pada Catatan Tahunan Komisi Nasional Anti kekerasan Terhadap Perempuan.
Klasifikasi dan ciri toxic relationship
Hubungan tidak sehat, menurut jurnal semiotika, terbagi menjadi beberapa pola. Yayi menyampaikan jika pola pertama adalah secure attachment dimana seseorang merasa tidak nyaman jika pasangan atau teman tidak ada. Kedua, cemas ambivalen. Hubungan beracun berada di antara perasaan senang dan takut. Seharusnya tidak ada perasaan itu kalau berada di dekat orang yang dicintai, namun hanya ada perasaan nyaman." jelasnya. Ketiga adalah cemas menghindar yang merupakan hubungan yang sebenarnya ingin dihindari tetapi merasa tidak enak karena mungkin terus dicari. Ciri-ciri dari perilaku toxic diantaranya adalah terus mengkritik, menghindari hubungan emosional dengan orang ain, ketidaksukaan secara tidak langsung, sibuk dengan dunia maya, dan menyembunyikan masalah. Lalu apa saja tanda-tanda hubungan tidak sehat? Menurut Yayi tanda-tanda dari toxic relationship diantaranya:- Tidak mau meminta maaf,
- Tidak konsisten,
- Memanipulasi orang lain,
- Tidak memiliki sifat empati dan simpati
- Hanya ingin senangnya saja.