KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah aset perbankan syariah terus meningkat. Pada akhir 2023, aset bank umum syariah dan unit usaha syariah (UUS) mencapai Rp 868,98 triliun, tumbuh 11,1% secara tahunan (year on year/yoy). Jumlah tersebut menyumbang 7,38% terhadap aset bank umum secara nasional yang mencapai Rp 11.765,8 triliun. Aset tersebut berasal dari 33 perusahaan yang terdiri dari 14 BUS dan 19 UUS. Jumlah BUS per Januari 2024 bertambah satu karena UUS Bank Sinarmas telah sukses melakukan spin off menjadi bank yang kini bernama Bank Nano Syariah. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Per Desember 2023, outstanding pembiayaan BUS dan UUS perbankan mencapai Rp Rp 568,43 triliun, tumbuh 16,65% secara yoy dari Rp 491,48 triliun pada tahun 2022. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah ini baru 8,01%. Adapun DPK BUS dan UUS tahun 2023 mencapai Rp 669,24 triliun, meningkat sebesar 10,42% dari Rp 606,06 triliun pada tahun sebelumnya.
Ini Daftar Lengkap Bank Syariah di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah aset perbankan syariah terus meningkat. Pada akhir 2023, aset bank umum syariah dan unit usaha syariah (UUS) mencapai Rp 868,98 triliun, tumbuh 11,1% secara tahunan (year on year/yoy). Jumlah tersebut menyumbang 7,38% terhadap aset bank umum secara nasional yang mencapai Rp 11.765,8 triliun. Aset tersebut berasal dari 33 perusahaan yang terdiri dari 14 BUS dan 19 UUS. Jumlah BUS per Januari 2024 bertambah satu karena UUS Bank Sinarmas telah sukses melakukan spin off menjadi bank yang kini bernama Bank Nano Syariah. Pertumbuhan aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK). Per Desember 2023, outstanding pembiayaan BUS dan UUS perbankan mencapai Rp Rp 568,43 triliun, tumbuh 16,65% secara yoy dari Rp 491,48 triliun pada tahun 2022. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah ini baru 8,01%. Adapun DPK BUS dan UUS tahun 2023 mencapai Rp 669,24 triliun, meningkat sebesar 10,42% dari Rp 606,06 triliun pada tahun sebelumnya.