KONTAN.CO.ID - Ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah telah memaksa sejumlah maskapai internasional untuk menangguhkan penerbangan ke wilayah tersebut atau mengubah rute penerbangan mereka untuk menghindari wilayah udara yang terdampak.

Baca Juga: Industri Penerbangan Belum Sepenuhnya Pulih, Begini Strategi Kementerian Perhubungan

Berikut adalah ringkasan perubahan layanan oleh beberapa maskapai penerbangan internasional:

1. Aegean Airlines: Membatalkan semua penerbangan ke Beirut, Amman, dan Tel Aviv hingga 19 Agustus.
2. Air Algerie: Menangguhkan penerbangan ke dan dari Lebanon hingga pemberitahuan lebih lanjut.
3. AirBaltic: Membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 25 Agustus.
4. Air India: Menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga pemberitahuan lebih lanjut.
5. Air France-KLM: KLM menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 26 Oktober. Air France melanjutkan penerbangan ke Beirut pada 15 Agustus setelah penghentian sementara, dan unit berbiaya rendahnya, Transavia, membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Maret 2025, serta penerbangan ke Amman hingga 3 November.
6. Cathay Pacific: Membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 27 Maret 2025.
7. Delta Air Lines: Memperpanjang penangguhan penerbangan New York-Tel Aviv hingga 31 Agustus.
8. EasyJet: Menghentikan penerbangan ke Tel Aviv sejak April dan berencana melanjutkannya pada 30 Maret 2025.
9. Finnair: Terus menghindari wilayah udara Iran, yang mungkin memperpanjang waktu penerbangan ke Doha.
10. ITA Airways: Memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv hingga 21 Agustus.
11. LOT Polish Airlines: Menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut hingga 26 Agustus.
12. Lufthansa Group: Memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga 26 Agustus.
13. Ryanair: Membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 3 September karena "pembatasan operasional."
14. Singapore Airlines: Menghindari wilayah udara Iran dan menggunakan rute alternatif.
15. TAROM: Memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv, Amman, dan Beirut hingga 19 Agustus.
16. United Airlines: Menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv tanpa batas waktu, dengan alasan masalah keamanan.
17. Vueling: Membatalkan penerbangan ke Tel Aviv dan Amman hingga 26 Oktober.

Baca Juga: Di Tengah Gejolak Global, Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Masih Positif?

Selain itu, pemerintah Inggris telah menyarankan maskapai untuk menghindari wilayah udara Lebanon dari 8 Agustus hingga 4 November karena risiko potensial dari aktivitas militer.

Gangguan ini mencerminkan dampak konflik yang sedang berlangsung terhadap perjalanan udara global dan kehati-hatian yang semakin besar yang dilakukan oleh maskapai yang beroperasi di wilayah tersebut.

Editor: Yudho Winarto