Ini Daftar Penyakit Gigi dan Mulut karena Menopause



MOMSMONEY.ID - Menopause berpotensi mempengaruhi segala bagian di tubuh perempuan. Termasuk pada kesehatan gigi, gusi dan mulut. 

Melansir Woman and Home, selama masa menopause kadar oestrogen secara alamiah mengalami penurunan. Kadar oestrogen berfungsi sebagai hormon yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang. 

Jika kadar estrogen menurun maka bisa membuat hilangnya kekuatan tulang rahang. Sama seperti halnya pengeroposan pada tulang belakang dan tulang pinggul. 


Baca Juga: Rekomendasi Bakery di Hong Kong yang Wajib Dikunjungi Para Sweet Tooth!

Pengeroposan pada tulang rahang bisa meningkatkan risiko beberapa masalah gigi. Termasuk gigi tanggal dan timbulnya penyakit gusi yang memiliki gejala tidak nyaman atau menyakitkan.

Berikut beberapa penyakit gigi dan mulut yang bisa muncul menjelang masa menopause!

Sakit gigi

Menopause dan sakit gigi bisa terjadi bersamaan. Adapun kerusakan gigi merupakan salah sati penyebab yang paling umum karena gigi dan gusi sangat rentan terjadap perubahan hormon pada tubuh.

Biasanya perubahan hormon ini bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi ringan dan menjaga keseimbangan bakteri baik dan jahat di dalam mulut. 

Penurunan produksi air liur

Selain itu, menopause bisa menyebabkan penurunan produksi air liur. Padahal air liur penting untuk membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam. Sehingga tanpa air liur maka kerudakan gigi bisa meningkat. 

Perubahan hormonal juga membuat gusi lebih sensitif dan rentan bengkak, yang bisa menimbulkan nyeri dan sakit gigi.

Baca Juga: Ini 10 Snack Khas Singapore yang Wajib Dicicipi

Sensitivitas gigi

Menjelang masa menopause sensitivitas gigi juga meningkay. Biasanya berupa rasa tajam saat makan atau minum sesuatu yang dingin. Ini terjadi karena lapisan pelindung email gigi telah terkikis dan lapisan dentin lunak di dalam gigi terlihat. 

Enamel merupakan tempat gigi dan gusi bertemu. Jika gusi turun, akar gigi akan terekspos. Lalu, karena gusi tidak memiliki lapisan pelindung, hal ini dapat menyebabkan sensitivitas.

Ini bisa terjadi karena menyikat gigi terlalu keras dan makan serta minum makanan yang menyebabkan lapisan pelindung terkikis. 

Selain itu pengeroposan tulang di rahang akibat menurunnya esterogen juga bosa menyebabkan peningkatan sensitivitas, gigi tanggal dan goyang.

Patah gigi

Selama masa menopause, beberapa perempuan mengalami bruxism. Ini adalah menggertakkan gigi atau mengatipkan rahang karena kecemasan, stress dan insomnia. 

Jethwa, seorang Dokter Gigi pendiri Bespoke Smile menjelaskan bruxism dapat merusak gigi dan mengikis email gigi sehingga menyebabkan gigi goyang. Selain itu menggertakkan gigi dapat mengakibatkan nyeri wajah, leher dan bahu, sakit kepala dan gangguan tidur. 

Baca Juga: Promo BCA x Ace Hardware, Ada Harga Spesial + Cicilan 0%

Infeksi mulut

Masalah kesehatan mulut lain menjelang masa menopause adalah penurunan produksi air liur yang bisa menyebabkan infeksi mulut seperti sariawan. Penurunan air liur bisa menyebabkan lebih banyak luka di dalam mulut yang bisa terasa menyakitkan. 

Kehilangan Gigi atau gigi ompong

Kehilangan gigi merupakan efek samping pengeroposan tulang rahang. Perubahan hormonal selama masa menopause bisa menjadi penyebab utamanya. Lebih parahnya lagi perubahan hormonal menopause bisa menyebabkan periododintitis yang merupakan penyakit gusi yang lebih parah dan mempengaruhi tulang yang menyokong gigi Anda. 

Itulah daftar penyakit gigi dan mulut karena memasuki masa menopause. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Moms!

Selanjutnya: Fraksi PKS Pastikan Seluruh Anggotanya Hadiri Pelantikan Prabowo Jadi Presiden

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta