MOMSMONEY.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald J Trump memberlakukan tarif impor baru untuk lebih dari 200 negara mitra dagangnya. Tarif yang disebut sebagai tarif resiprokal atau balasan ini dikenakan minimal 10%, dengan sejumlah negara mendapat tarif lebih tinggi. 

Trump mengatakan, AS terus mengalami defisit neraca dagang yang semakin lebar. Hal ini dikarenakan oleh pengenaan tarif yang tidak seimbang oleh negara mitra dagang AS. 

Misalnya, AS memberlakukan tarif 2,5% atas impor kendaraan penumpang. Namun, Uni Eropa memberlakukan tarif sebesar 10%, India 70%, dan China 15% atas produk yang diimpor dari AS untuk produk yang sama. 

Inilah Pemenang Mobil Wuling dari Program Spectacular Surprise Electronic City

Dalam Executive Order yang dirilis Gedung Putih 2 April 2025, Trump menyebutkan ketidakseimbangan tarif ini telah mempersulit manufaktur AS untuk melakukan ekspor dan berimbas pada upah pekerja dan konsumsi AS. 

Karena itu, Trump menyebut hal ini sebagai keadaan darurat nasional. Mengingat, defisit neraca dagang AS memburuk 40% dalam lima tahun terakhir menjadi US$ 1,2 triliun, per akhir 2024. 

Di Rose Garden, Gedung Putih, Trump menyebutkan, tarif yang diberlakukan oleh berbagai negara kepada AS mengandung manipulasi kurs dan tarif hambatan dagang. Namun, belum dijelaskan dari mana angka-angka tersebut datang. 

Dia akan membalas dengan memberlakukan setengah dari tarif yang dikenakan kepada AS secara tidak seimbang tersebut. "Kita bisa saja memberlakukan tarif resiprokal secara penuh, tetapi beberapa negara akan mengalami kesulitan nantinya," kata dia. 

Tarif resiprokal ini merupakan tambahan tarif yang sudah berlaku sebelumnya. Misalnya, China dikenakan tarif resiprokal 34%, itu artinya tidak termasuk 20% yang sudah berlaku. Dengan begitu, China harus menghadapi tarif impor AS sebesar 54%.

Indonesia juga mendapatkan tarif resiprokal yang cukup tinggi, yaitu sebesar 32%. Ini adalah separuh dari apa yang AS kira Indonesia kenakan terhadap produk impor AS sebenarnya.

Tarif dasar 10% akan berlaku pada 5 April 2025 waktu AS. Sementara tarif yang lebih tinggi akan diberlakukan mulai 9 April 2025.

Berikut sejumlah pengenaan tarif baru resiprokal AS. 

Pengenaan Tarif Resiprokal AS
Negara	Tarif dikenakan kepada AS	Tarif baru (resiprokal)	Porsi impor di AS	Neraca dagang
	(termasuk manipulasi krus dan hambatan dagang)
E.U.	39%	20%	18,5%	–$241 miliar
China	67%	34%	13,4%	–$292 miliar
Japan	46%	24%	4,5%	–$69 miliar
Vietnam	90%	46%	4,2%	–$123 miliar
South Korea	50%	26%	4.0%	–$66 miliar
Taiwan	64%	32%	3,6%	–$74 miliar
India	52%	27%	2,7%	–$46 miliar
Switzerland	64%	32%	1,9%	–$39 miliar
Thailand	74%	37%	1,9%	–$46 miliar
Malaysia	48%	24%	1,6%	–$25 miliar
Indonesia	64%	32%	<1%	–$18 miliar
Israel	34%	17%	<1%	–$8 miliar
South Africa	62%	31%	<1%	–$9 miliar
Philippines	36%	18%	<1%	–$5 miliar
Cambodia	98%	49%	<1%	–$12 miliar
Bangladesh	74%	37%	<1%	–$6 miliar
Iraq	78%	39%	<1%	–$6 miliar
Norway	32%	16%	<1%	–$2 miliar
Venezuela	30%	15%	<1%	–$2 miliar
Nigeria	28%	14%	<1%	–$2 miliar
Guyana	76%	38%	<1%	–$4 miliar
Pakistan	60%	30%	<1%	–$3 miliar
Nicaragua	38%	19%	<1%	–$2 miliar
Jordan	40%	20%	<1%	–$1 miliar
Sri Lanka	88%	44%	<1%	–$3 miliar
Algeria	60%	30%	<1%	–$1 miliar
Kazakhstan	54%	27%	<1%	–$1 miliar
Angola	64%	32%	<1%	–$1 miliar
Libya	62%	31%	<1%	–$907 juta
Tunisia	56%	28%	<1%	–$610 juta
Cote d'Ivoire	42%	21%	<1%	–$427 juta
Serbia	76%	38%	<1%	–$615 juta
Laos	96%	48%	<1%	–$759 juta
Madagascar	94%	47%	<1%	–$678 juta
Myanmar	90%	45%	<1%	–$581 juta
Botswana	76%	38%	<1%	–$320 juta
Democratic Republic of the Congo	22%	11%	<1%	+$112 juta
Namibia	42%	21%	<1%	–$142 juta
Fiji	64%	32%	<1%	–$179 juta
Cameroon	24%	12%	<1%	–$57 juta
Liechtenstein	74%	37%	<1%	–$175 juta
Brunei	48%	24%	<1%	–$121 juta
Lesotho	99%	50%	<1%	–$234 juta
Mauritius	80%	40%	<1%	–$187 juta
Mozambique	32%	16%	<1%	–$67 juta
Bosnia and Herzegovina	72%	36%	<1%	–$122 juta
North Macedonia	66%	33%	<1%	–$112 juta
Zambia	34%	17%	<1%	–$61 juta
Moldova	62%	31%	<1%	–$81 juta
Equatorial Guinea	26%	13%	<1%	–$33 juta
Chad	26%	13%	<1%	–$22 juta
Zimbabwe	36%	18%	<1%	–$24 juta
Reunion	74%	37%	<1%	–$32 juta
Malawi	36%	18%	<1%	–$18 juta
Vanuatu	46%	23%	<1%	–$9 juta
Syria	82%	41%	<1%	–$8 juta
Saint Pierre and Miquelon	99%	50%	<1%	–$3 juta
Nauru	60%	30%	<1%	–$1 juta
Norfolk Island	58%	29%	<1%	–$111.243
Falkland Islands	84%	42%	<1%	—
SumberL NYTimes, Yahoofinance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News