KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat beberapa perubahan dari top 5 Manajer Investasi (MI) dengan dana kelolaan terbesar per Juni 2024. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) merebut posisi puncak, diikuti PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) dengan pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan ataupun Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana Manulife Aset sebesar Rp 45,13 triliun dengan Unit Penyertaan (UP) sebesar Rp 28,24 miliar per Juni 2024. Dana kelolaan MAMI terpantau tumbuh 1% year to date (ytd) dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 44,88 triliun dengan unit penyertaan Rp 26,39 miliar.
Posisi kedua ditempati oleh PT Bahana TCW Investment Management dengan NAB sebesar Rp43,98 triliun dan unit penyertaan Rp 29,42 miliar. Bahana TCW mencatatkan penurunan dana kelolaan sekitar 4,84% ytd dari posisi Desember 2023 sebesar Rp 46,22 triliun dengan unit penyertaan Rp 30,87 miliar.
Baca Juga: Menilik Saham Pilihan dari Indeks Baru BEI, IDX ECONOMY30 Sementara itu, BRI-MI sukses menyalip ke posisi ketiga yang mengelola Asset Under Management (AUM) alias dana kelolaan sebesar Rp 31,86 triliun dengan UP sebesar Rp 28,63 miliar. AUM reksadana BRI MI tumbuh sekitar 4% ytd dari posisi Rp 30,56 triliun dengan UP sebesar Rp 26,78 miliar. Posisi MI dana kelolaan terbesar di urutan keempat dan kelima ditempati oleh Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) dan Trimegah Asset Management (TRAM). Per Juni 2024, AUM Batavia terpantau sebesar Rp 31,40 triliun dengan UP sebesar Rp20,11 miliar. Sedangkan, AUM Trimegah Asset sebesar Rp 30,41 triliun dengan UP sebesar Rp 25,97 miliar. Batavia Prosperindo catatkan pertumbuhan flat 0%ytd dana kelolaan selama semester I-2024. Sementara dana kelolaan TRAM tergerus sekitar 7%ytd per Juni 2024. Adapun BRI Manajemen Investasi tampil apik di sepanjang tahun ini dengan berhasil mencatatkan pertumbuhan AUM lebih dari 4% ytd. BRI MI juga sukses melangkahi BPAM dan TRAM, jika dibandingkan posisi akhir tahun 2023 lalu. Sebelumnya, Direktur Utama BRI-MI Tina Meilina mengatakan, catatan positif di sepanjang tahun ini merupakan bukti atas meningkatnya kepercayaan investor terhadap produk reksadana BRI-MI. Dimana, terdapat 4 produk unggulan BRI-MI yang menjadi motor pertumbuhan selama periode Januari – Mei 2024. Keempat produk BRI-MI itu yakni Reksa Dana BRI G20 Sharia Equity Fund Dollar (G20), Reksa Dana BRI Seruni Pasar Uang Syariah (SPUS), Reksa Dana BRI Gamasteps Pasar Uang (GamaSteps), Reksa Dana BRI Balanced Regular Income Fund (BRIF). Produk tersebut mencatatkan pertumbuhan di atas 10% secara ytd. Direktur Utama BRI Manajemen Investasi Tina Meilina menyatakan, posisi perseroan saat ini berada di tiga besar manajer investasi di Tanah Air. Ini berdasarkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana per Mei 2024. “BRI-MI secara bertahap terus bertumbuh sebagai salah satu manajer investasi terbesar dan menjadi solusi investasi terpercaya bagi masyarakat Indonesia” ujar Tina dalam siaran pers, Selasa (2/7). Manajer Investasi dengan Pertumbuhan AUM Paling Signifikan Selama Januari – Juni 2024 Sementara itu, Manajer Investasi dengan catatan pertumbuhan dana kelolaan terbesar hingga Juni 2024 yakni Henan Putihrai Asset Management (HPAM). Disusul Star Asset Management (Star AM) dan Sinarmas Asset Management (Sinarmas AM). SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division HPAM Reza Fahmi Riawan mengungkapkan, faktor pendukung bertumbuhnya dana kelolaan milik HPAM diantaranya karena peningkatan jumlah investor. Minat investor dinilai terus bertambah seiring kinerja imbal hasil produk reksadana HPAM yang menarik. Per Juni 2024, HPAM telah mengelola AUM reksadana sekitar Rp 8,74 triliun dengan unit penyertaan Rp 5,55 miliar. Jumlah tersebut melesat 18%ytd daripada posisi akhir tahun 2023 sebesar Rp 7,39 triliun dengan Unit Penyertaan Rp 5,04 miliar.
Baca Juga: Purwanto Asset Management Gandeng Trust Sekuritas Pasarkan Produk Reksadana Reza menyebutkan, produk reksadana unggulan selama semester pertama ini adalah HPAM Ekuitas Syariah Berkah. Reksadana kelas aset saham ini berhasil mengundang lebih banyak investor karena produknya yang terfokus pada saham-saham berbasis syariah, serta memiliki kinerja tinggi terhadap indeks. Baru – baru ini HPAM Ekuitas Syariah Berkah terbukti telah memenangkan penghargaan dari grup tingkat internasional. Bertumbuhnya dana kelolaan ini juga tidak terlepas dari usaha kolaborasi dengan berbagai APERD seperti Ajaib, Bareksa, Mandiri Sekuritas, Fundtastic, MNC Sekuritas, BRI Sekuritas dan lain-lain. “Strategi yang kami lakukan memungkinkan untuk memitigasi volatilitas pasar sehingga meningkatkan kepercayaan nasabah,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).
Reza memaparkan, HPAM tahun ini menargetkan dana kelolaan bertumbuh sebesar 15% year on year (yoy) hingga akhir tahun 2024, dengan harapan total dana kelolaan mencapai Rp 10 triliun. Guna mencapai target tersebut, Henan Asset akan mengembangkan produk-produk reksadana yang inovatif, melakukan diversifikasi, meningkatkan layanan dan edukasi kepada klien, serta memperkuat kerja sama dengan distributor dan mitra strategis. Di samping itu, Reza bilang, Henan Asset berencana meluncurkan produk reksadana baru di semester kedua 2024. Peluang produk baru ini cukup baik mengingat permintaan yang terus meningkat terhadap produk reksadana yang inovatif dan terproteksi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi