KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbaliknya kurva imbal hasil US Treasury atau inverted yield curve dinilai bisa berdampak positif bagi Indonesia. Yield US Treasury tenor dua tahun lebih tinggi ketimbang US Treasury tenor 10 tahun untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, terjadi pada Rabu (14/8). Hal ini menunjukkan bahwa investor obligasi memiliki pandangan yang jauh lebih suram terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global dibandingkan bank sentral AS. Ekonom perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana mengatakan, spread imbal hasil Indonesia dengan US Treasury menjadi semakin jauh, artinya posisi investasi Indonesia semakin menarik. Fikri menambahkan, risiko resesi juga dianggap masih sangat kecil. Alhasil, potensi aliran dana asing untuk masuk ke Indonesia masih berlanjut.
Ini dampak inverted yield curve US Treasury bagi Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbaliknya kurva imbal hasil US Treasury atau inverted yield curve dinilai bisa berdampak positif bagi Indonesia. Yield US Treasury tenor dua tahun lebih tinggi ketimbang US Treasury tenor 10 tahun untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, terjadi pada Rabu (14/8). Hal ini menunjukkan bahwa investor obligasi memiliki pandangan yang jauh lebih suram terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global dibandingkan bank sentral AS. Ekonom perusahaan Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana mengatakan, spread imbal hasil Indonesia dengan US Treasury menjadi semakin jauh, artinya posisi investasi Indonesia semakin menarik. Fikri menambahkan, risiko resesi juga dianggap masih sangat kecil. Alhasil, potensi aliran dana asing untuk masuk ke Indonesia masih berlanjut.