MOMSMONEY.ID - Kualitas udara di Indonesia yang tak sehat, khususnya di Jakarta, masih jadi sebuah persoalan hingga kini. Bahkan, berdasarkan data IQAir tanggal 24 Agustus pukul 16:00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 137 dengan konsentrasi PM 2.5 10 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Polusi udara yang terjadi ini tentu berdampak pada kesehatan masyarakat. Agus Dwi Susanto, Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI mengatakan, di jangka pendek berbagai dampaknya mulai dari iritasi dari mukosa seperti mata yang merah dan berair, kulit kering dan gatal, bersin, hidung berair, sakit tenggorokan, batuk-batuk hingga sesak napas. Bahkan, dampak akutnya bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan serangan yang lebih sering bagi orang yang sudah memiliki asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta penyakit jantung.
Ternyata, bukan hanya dampak jangka pendek, ada juga dampak jangka panjang yang bisa dihadapi oleh masyarakat. Menurut Agus, dampak ini yang sering tidak diperhatikan. "Bila terkena polutan tiap hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang muncul di kemudian hari. Misalnya terjadi penurunan fungsi paru, terjadinya penyakit asma yang sebelumnya pernah, dan terjadi PPOK terjadinya Penyakit paru obstruktif, bahkan risiko kanker paru," ujarnya. Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Tangan Kaku yang Terjadi pada Orang Dewasa, Waspada!