KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengerek sebesar 75 basis poin (bps) dalam pertemuan pekan lalu. Selain The Fed, ada juga Bank Sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga tingkat inflasi. Sedangkan Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga di level 3,5% dalam rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (23/6). Masih berbeda langkah dengan bank sentral negara lain, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan BI ini memang akan memberikan dampak bagi kondisi dalam negeri. Perry mengambil contoh, salah satu yang terdampak adalah aliran modal ke investasi portofolio, khususnya di pasar surat berharga negara (SBN).
Ini Dampak Kebijakan BI yang Tetap Mengambil Langkah Berbeda dari Bank Sentral Lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengerek sebesar 75 basis poin (bps) dalam pertemuan pekan lalu. Selain The Fed, ada juga Bank Sentral Uni Eropa yang menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga tingkat inflasi. Sedangkan Bank Indonesia (BI) masih menahan suku bunga di level 3,5% dalam rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (23/6). Masih berbeda langkah dengan bank sentral negara lain, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan BI ini memang akan memberikan dampak bagi kondisi dalam negeri. Perry mengambil contoh, salah satu yang terdampak adalah aliran modal ke investasi portofolio, khususnya di pasar surat berharga negara (SBN).