Ini dampak tapering lanjutan kepada IHSG



JAKARTA. Setelah memutuskan memangkas nilai stimulus (tapering) menjadi US$ 75 miliar pada Desember tahun lalu, The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas program stimulus bulanan sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 65 miliar.

The Fed masih komitmen pada rencana awalnya dengan menurunkan nilai stimulus secara bertahap. Keputusan ini diambil karena pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dinilai mengalami pemulihan.

Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Sehingga, pasar dinilai lebih siap. Dampak tapering terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun diperkirakan tidak besar.


Setelah bergerak di zona merah, IHSG bisa kembali menghijau meski hanya naik 0,03% pada perdagangan Kamis (30/1). IHSG ditutup di level 4.418,75 dengan akumulasi net sell investor asing sebesar Rp 154,3 miliar.

David N. Sutyanto, Analis First Asia Capital mengatakan, pasar telah menyesuaikan portofolionya dengan ekspektasi adanya tapering lagi. Namun, tetap saja, dalam jangka pendek, pasar akan merespons kebijakan ini dengan aksi jual di emerging market, termasuk Indonesia.

Sehingga, dalam seminggu ke depan, IHSG diperkirakan akan bergerak volatile dengan kecenderungan koreksi. Untungnya, masih ada beberapa indikator yang bisa mendorong IHSG kembali bullish, yakni adanya sentimen laporan keuangan emiten.

"Aksi jual asing akan marak, karena investor sedang ambil posisi, namun tidak lama akan normal lagi," ujar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri