Ini dampaknya bagi Anies jika kursi wagub DKI tidak segera terisi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekosongan kursi wakil gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Uno yang sudah berbulan-bulan ini dinilai sangat menyulitkan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam bekerja. Namun, perebutan kursi wagub masih terus terjadi antara partai PKS dan Gerindra.

Dampaknya sebagai pemegang jabatan politik dinilai semakin ringkih, karena kewajiban Anies untuk mengelola eksekutif akan semakin menurun produktivitasnya.

"Dampaknya ya Pak Anies repot sendiri. Dan ingat loh Pak Anies jabatan politik, bukan jabatan eksekutif. Jabatan poltik yang mengelola eksekutif," kata Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi di DPRD DKI Selasa (16/10).


Prasetyo menyebut, secara tidak langsung akan membuat eksekutif lebih pintar ketimbang gubernur. Karena itu, Anies perlu rekan wakil gubernur.

Dia juga khawatir, dengan menjadi pemimpin tunggal, Anies mengalami masalah penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Saat ini, PKS dan Gerindra masih berebut kursi sehingga belum menemukan titik kesepahaman terkait pengisi posisi wagub DKI. Nantinya, calon dari partai politik ini akan dipilih lewat Rapat Paripurna DPRD DKI. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia