KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kantar Indonesia, Worldpanel Division baru saja merilis publikasi terbaru mengenai Brand Footprint Indonesia 2022. Hasilnya, nama-nama seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR) hingga Wingsgroup masih merajai kebutuhan produk FMCG (Fast Moving Consumer Good) di Indonesia. Venu Madhav, Managing Director of Kantar Indonesia, Worldpanel Division mengungkapkan, Tahun 2021 merupakan fase dimana konsumen sudah sangat dekat dengan kebiasaan-kebiasaan baru (new normal). Mobilitas secara bertahap mulai kembali ke garis normal yang kemudian berdampak pada konsumsi masyarakat yang terus berubah, khususnya konsumsi produk FMCG. “Terlepas dari tren konsumsi yang terus berubah, kami turut bangga atas sebagian besar dari 100 brand teratas di industri FMCG Indonesia adalah brand yang sama seperti tahun lalu,” ” ujar Venu dalam konferensi pers Kantar di Jakarta, Selasa (31/5).
Hal tersebut, lanjut Venu, menunjukkan bahwa upaya tim Pemasaran dan Penjualan brand-brand ini telah berhasil menyesuaikan fokus strateginya dan tetap relevan dengan perubahan kebutuhan konsumen. Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division menambahkan, dalam studi tahunan Brand Footprint ini, Kantar mengacu pada sebuah matriks yang disebut Consumer Reach Point (CRP). “CRP merupakan matriks yang mengkalkulasikan jumlah rumah tangga yang membeli brand tertentu (penetrasi) dengan berapa kali brand tersebut dibeli (pilihan konsumen). Dalam kata lain, nilai CRP dapat menunjukkan seberapa dekat suatu brand dengan konsumen,” jelasnya. Kemudian, Corina menjelaskan, agar para brand dapat meningkatkan CRP dan menjadi lebih dekat dengan konsumennya, Kantar menyimpulkan ada lima kunci sukses yang dapat diterapkan yaitu More Targets, More Presence, More Categories, New Need, dan More Moments. Adapun, dari beberapa hasil studi tersebut menunjukkan bahwa brand Indomie milik PT Indofood Sukses Makmur Tbk tetap menjadi pemimpin di Indonesia dan mampu bertengger di posisi ke 8 di tingkat global dalam kategori brand yang dipilih konsumen untuk produk FMCG. Brand Indomie bersaing dengan brand terkemuka lainnya seperti Coca-cola, Colgate, hingga Nescafe. Sementara itu, di tingkat lokal, Wingsgroup melalui brandnya seperti SoKlin dan Mie Sedaap menempel ketat brand Indomie di posisi kedua dan ketiga dalam kategori top 10 brand FMCG paling dipilih konsumen selama 2021. Pada sektor perawatan rumah, SoKlin menjadi jawara dengan CRP yang bertumbuh 6% dari tahun 2020. Pada sektor minuman, Top Coffe juga berhasil menempati peringkat ke-2 Top Growing Brands. Hal tersebut, menurut riset Kantar, Wingsgroup mampu berinovasi menciptakan brand yang relevan seperti inovasi varian rasa Kopi Gula Aren yang telah meningkatkan hampir 3 juta pembeli baru ke brand Top Coffe. Selanjutnya, produk PT Mayora Indah Tbk juga menjadi pilihan konsumsi masyarakat Indonesia. Brand Roma menduduki posisi ke-5 dari top 10 brand FMCG paling dipilih konsumen dengan telah menjangkau sekitar 92% konsumen dan memiliki rata-rata pembelian produk sebanyak 20 kali dalam setahun berdasarkan riset 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia. Sedangkan, brand Torabika, masuk ke dalam kategori top 10 brand FMCG yang bertumbuh, dengan pertumbuhan CRP sebesar 14% secara year on year (YoY). Nah, untuk informasi lebih lanjut, berikut ini Top 10 Brand FMCG Paling Dipilih Konsumen Indonesia selama 2021 berdasarkan riset Kantar Indonesia. Brand tersebut antara lain Indomie, SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Masako, Frisian Flag, Lifebouy, dan Nabati. Sementara, untuk Top 10 Brand FMCG Paling Bertumbuh selama 2021 antara lain Mama Lemon, Top Coffe, Torabika, Nuvo, SoKlin, ABC, Giv hingga Roma. Adapun, Mama Lemon memenangkan predikat brand dengan pertumbuhan terbaik dengan CRP yang meningkat 17% dari tahun sebelumnya, serta posisinya melesat dari posisi kelima tahun 2020. Corina mengapresiasi brand FMCG yang terus berangsur pulih sejak akhir tahun lalu hingga saat ini. Hanya saja, pada kuartal I pertumbuhannya sedikit terkendala sebab adanya fluktuasi harga-harga seperti saat lebaran. “Pada kuartal I ini cukup terpengaruh inflasi. Pertumbuhan FMCG juga terkendala naiknya harga-harga saat periode lebaran,” terangnya. Selain itu, ke depan, Corina memprediksi brand FMCG kategori personal care akan kembali naik permintaannya seiring pandemi yang telah mereda. Hal tersebut tentunya didorong oleh aktivitas masyarakat yang mulai kembali ke luar rumah.
“Berbeda dengan kategori FMCG makanan dan minuman, kategori brand personal care menurun minatnya selama pandemi berlangsung. Namun, dengan adanya pembukaan kembali aktivitas masyarakat personal care akan naik lagi. Dari yang awalnya di rumah tidak butuh make up jadi butuh make up. Sebenarnya belum pulih secara keseluruhan, tetapi sudah ada tanda recovery menuju kinerja yang positif,” pungkas Corina. Sebagai informasi, Kantar adalah perusahaan data,wawasan, dan konsultasi yang telah bergerak secara global. Sementara, Brand Footprint adalah studi tahunan Kantar yang mengukur brand yang paling sering dibeli oleh konsumen. Brand Footprint meliputi lebih dari 550 brand di lima sektor FMCG, yakni makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh. Studi Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97% dari total rumah tangga baik di kota besar, kota kecil, dan daerah lainnya yang merepresentasikan 68 juta rumah tangga. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini