KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah koreksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sejumlah nama besar mengambil kesempatan menyerok saham GOTO di harga murah. Teranyar, ada Patrick Walujo yang mengakumulasi GOTO. Melansir keterbukaan informasi Selasa (25/6), pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur GOTO ini membeli 98,50 juta saham seri A pada 20 Juni 2024. Patrick melakukan pembelian saham GOTO di kisaran harga Rp 50-Rp 51 per saham. Patrick menyampaikan transaksi pembelian saham ini dilakukan untuk tujuan investasi pribadinya. Dus, kepemilikan saham Patrick GOTO meningkat dari 0,02% menjadi 0,03% atau setara dengan 365,75 juta saham.
Seperti diketahui, GOTO resmi menyentuh level gocap pada 19 Juni 2024. Hingga penutupan perdagangan Selasa (25/6), GOTO masih betah di level Rp 50. Dalam sepekan terakhir GOTO belum mampu menembus level Rp 51 per saham.
Baca Juga: Ditinggal para Pendirinya, Begini Prospek Bisnis GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Manajer investasi besar, seperti Goldman Sachs Group Inc juga memborong saham GOTO. Berdasarkan data terminal Bloomberg, Goldman Sachs tercatat mengakumulasi 171,24 juta saham GOTO pada 24 Juni 2024. BlackRock Inc juga terpantau melakukan akumulasi saham GOTO sebanyak 292,51 juta pada 24 Juni 2024. Aksi beli saham GOTO juga dilakukan Nomura Holdings Inc dan Deutsche Bank AG masing-masing sebesar 103,15 juta dan 629,71 jut pada 25 Juni 2024. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mengatakan, investor harus mencermati permintaan pasar atas saham GOTO dalam beberapa hari perdagangan ke depan. “Harus dicermati permintaan atas saham GOTO minimal tiga hari ke depan karena kalau permintaannya sepi, investor akan sulit menjual dan harga saham kembali ke Rp 50,” ucap Nafan kepada KONTAN kemarin. Padahal dari sisi fundamental keuangan, GOTO mampu menorehkan pertumbuhan kinerja. Ini tercermin dari rugi bersih GOTO yang menyusut 78% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 862 miliar per Maret 2024. Menyusutnya rugi bersih GOTO ini juga dipengaruhi menipisnya beban-beban yang harus ditanggung. Seperti, total beban operasional menyusut sebesar 32% secara tahunan menjadi Rp 5,02 triliun pada kuartal I-2024.
Baca Juga: Rogoh Kocek Rp 5 Miliar, Patrick Walujo Borong Saham GOTO, Begini Kata Analis Equity Research Analyst dari NH Korindo Sekuritas Richard Jonathan Halim mencermati GOTO telah melakukan perombakan yang massif untuk mencapai sustainabilitas bisnis dengan refocusing ke segmen On-Demand Services (ODS). Sedangkan, dari segmen e-commerce masih membutuhkan biaya investasi tinggi. Untuk bisa memenangkan persaingan, GOTO berhasil menarik mitra strategis yaitu TikTok Indonesia.
"Sehingga dengan upaya tersebut GOTO terhindar dari aktivitas cash-burn yang berlebihan dan outlook profitabilitas menjadi lebih jelas” kata Richard, Selasa (25/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat