JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) secara resmi memulai program pengembangan Bandara Soekarno Hatta menjadi sebuah kawasan Aerotropolis. Ada lima agenda besar yang akan menjadi fokus Angkasa Pura II melakukan tahapan pengembangan. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko menjelaskan, pengembangan Bandara Soekarno Hatta merupakan jawaban dari isu keterbatasan kapasitas penumpang. Sampai akhir 2011, Bandara Soekarno Hatta mampu melayani 51,5 juta penumpang. "Kami menargetkan kapasitas Bandara Soekarno Hatta bisa 62 juta penumpang per tahun. Proyek pengembangan bandara ini ditargetkan terealisasi akhir tahun 2014," kata Tri saat pembukaan peletakan batu pertama (
ground breaking) pengembangan Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (2/8).
Melalui
ground breaking itu, PT Angkasa Pura akan menjadikan Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara internasional berkelas dunia. Dengan jumlah kapasitas penumpang saat ini, Bandara Soekarno Hatta menjadi bandara dengan peringkat ke-12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia versi Airport Council International (ACI). Selain itu, pengembangan bandara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional sesuai Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ada lima agenda besar yang akan menjadi fokus PT Angkasa Pura II dalam melakukan tahapan pengembangan Bandara Soekarno Hatta ini, yaitu:
Pertama, optimalisasi
runway untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat pada landasan pacu 1 dan 2.
Kedua, melakukan pengembangan Terminal 3 serta merevitalisasi Terminal 1 dan 2 untuk menambah kapasitas pergerakan penumpang.
Ketiga, melakukan pembangunan terminal kargo baru (
cargo village).
Keempat, melakukan pengembangan fasilitas penunjang (aksesibilitas dan fasilitas lain seperti area bisnis dan komersial).
Kelima, membangun
integrated building yaitu bangunan penghubung antara Terminal 1 dan Terminal 2 yang multifungsi dan berkonsep
one stop service. Integrated building ini tidak sekadar menjadi bangunan penghubung, tetapi merupakan bangunan yang sarat dengan berbagai fasilitas layanan. Di antaranya adalah; pembangunan stasiun kereta api, moda transportasi antar terminal tak berawak (
people mover system), terminal bus, mal, hotel, area parkir dan sebagainya. Terkait optimalisasi landasan pacu, Tri menjelaskan upaya yang dilakukan adalah melakukan rekonfigurasi
runway 1 dan 2 dengan penambahan sejumlah
taxiway serta memperluas kapasitas area parkir pesawat (apron) dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat. Selain itu, ada program redistribusi
slot time maskapai agar tidak menumpuk pada jam-jam tertentu, dibarengi dengan penambahan jam operasi hingga tengah malam pada sejumlah bandara tujuan. "Saat ini pergerakan pesawat di bandara Soekarno Hatta mencapai 52 pergerakan per jam. Dengan optimalisasi kedua
runway, kapasitas pergerakan akan ditingkatkan menjadi 62 pergerakan per jam," tambahnya. Target setelah 2014 Setelah kapasitas penumpang tercapai sebesar 62 juta penumpang per tahun pada 2014, PT Angkasa Pura juga akan merencanakan pembangunan landasan pacu ketiga dan keempat yang dialokasikan di sisi utara bandara. "Awalnya
runway 3 dan 4 ini adalah opsi. Tapi melihat tren yang ada, pembangunan
runway tersebut adalah keharusan," tambahnya. Dengan tambahan
runway itu, kapasitas bandara bisa mencapai 87 juta penumpang per tahun dan 234 pergerakan pesawat per jam. Selain itu, mereka juga akan melakukan pembebasan lahan secara bertahap sesuai kebutuhan sebanyak 830 ha. Pengembangan Terminal 3 Terkait pengembangan Terminal 3, PT Angkasa Pura II akan meningkatkan kapasitas dari 4 juta penumpang per tahun menjadi 25 juta penumpang per tahun.
Rencana tersebut akan disusul dengan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2. Terminal 1 saat ini berkapasitas sembilan juta penumpang per tahun. Nantinya akan dikembangkan hingga 18 juta penumpang per tahun. Sedangkan kapasitas Terminal 2 akan dikembangkan dari 9 juta penumpang menjadi 19 juta penumpang per tahun. "Pengembangan Terminal 3 harus dilakukan lebih dulu agar operasional penerbangan yang ada sekarang tidak terganggu," tambahnya. Karena nantinya sebelum Terminal 1 dan Terminal 2 dikembangkan, seluruh kegiatan operasional akan dialihkan ke Terminal 3. (Didik Purwanto/
Kompas.com) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri