Ini dia aplikasi pendeteksi jumlah pengunjung yang dibutuhkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang masuk kenormalan baru, mulai banyak dunia usaha yang berbenah. Termasuk salah satunya adalah di bidang pariwisata dan hiburan.

Untuk meminimaisir penyebaran corona di sektor usaha termasuk wisata, pemerintah setempat sudah membuat aturan. Misalnya saja di Jakarta. Salah satu protokol kesehatan yang berlaku di sektor pariwisata terutama taman rekreasi indoor dan outdoor, kawasan pariwisata dan taman margasatwa, adalah dengan memberlakukan pengunjung maksimal 50% dari kapasitas. Artinya pelaku usaha diwajibkan untuk melakukan protokol kesehatan selama masa transisi dengan mengatur jumlah arus kunjungan. 

Melihat adanya kebutuhan mengelola jumlah pengunjung, Goers sebagai platform penyedia tiket secara daring menawarkan solusi manajemen kunjungan (visitation management system) untuk mengontrol serta memonitor jumlah pengunjung yang datang secara real-time menggunakan platform digital. Solusi manajemen kunjungan adalah online dan onsite registrasi, reservasi, e-ticketing dan booking secara digital, agar pemilik atau pengelola venue dapat mengelola antrian dan jumlah pengunjung yang akan hadir. 


Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta: 12 Sektor ini bakal diawasi ketat dan wajib patuh

Sammy Ramadhan, founder sekaligus CEO Goers menyatakan, “Dengan teknologi ini,  pengunjung dapat registrasi secara daring di channel mitra yang kami kelola sebelum datang ke sebuah lokasi, baik itu tempat wisata, event, MICE, bahkan konser music. Harapannya kami dapat memberikan rasa aman kepada pelaku usaha di bidang hiburan dan pariwisata serta pengunjung,” kata Sammy Ramadhan, Founder dan CEO Goers, dalam keterangan tertulis yang Kontan.co.id terima, Selasa (16/6).

Baca Juga: Perhatian, selain mobil ganjil genap juga untuk motor di masa transisi

Data pengunjung akan tercatat di sistem yang terintegrasi dan memudahkan pihak pemerintah serta pelaku usaha untuk memantau dan melacak dengan cepat jika terjadi potensi penularan. 

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Cucu Kurnia  mengapresiasi upaya Goers bagi pelaku usaha dan pemerintah terutama dalam hal penggunaan solusi digital ini. Ia pun berharap penumpukan antrian pengunjung dan over capacity dapat dihindari. 

Solusi teknologi yang mendapat pendanaan dari MDI Venture, salah satu unit bisnis investasi dari Telkom Indoneisa serta Mahaka Media ini telah diadopsi oleh Ancol Taman Impian. Pihak pengelola Ancol hanya akan menjual tiket secara daring dan meniadakan pembelian offline atau on the spot di gerbang utama maupun unit rekreasinya sebagai langkah mendukung Pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kami berharap dengan menggandeng Goers sebagai mitra teknologi, dapat memberlakukan protokol PSBB transisi dan new normal,” ucap Ari Kurniawan, VP Digital Marketing Taman Impian Jaya Ancol. 

Teknologi menjadi sebuah solusi untuk mengatur dan memonitor jumlah pengunjung untuk datang ke sebuah destinasi atau taman rekreasi sesuai dengan protokol restarting tourism dari UNWTO (World Tourism Organization). 

Disneyland Shanghai misalnya, kapasitas per hari diturunkan menjadi 30%, dan semua pengujung hanya dapat membeli tiket masuk secara online dan berbelanja di lokasi dengan touchless payment. Di Singapore, Thailand dan China, setiap penduduk wajib untuk registrasi secara daring jika hendak bepergian keluar rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon