KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembelian tambang batubara milik Rio Tinto oleh Konsorsium Adaro dan EMR Capital rupanya susah-susah gampang. Adaro dan patnernya itu harus bersaing dengan perusahaan multinasional lain untuk memperebutkan tambang batubara Kestrel Australia. Tambang kestrel adalah tambang kokas. Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengungkapkan proses lelang tambang Kestrel itu sangat kredibel. Rio Tinto menerapkan banyak kriteria untuk kandidat peminat tambangnya. Bahkan masing-masing perusahaan dicek apakah betul memiliki komitmen untuk mengelola tambang itu. "Mereka tidak mau kalau saat dipegang operator lain produktivitas menurun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Dia menilai dalam melakukan proses divestasi Rio Tinto di tambang kestrel dengan harga US$ 2,25 miliar itu cukup panjang dan susah-susah gampang. Hal ini terkait dengan harga yang diminta Rio Tinto. "Tidak bisa turun, memang prosesnya lelang," ungkap Boy, sapaan akrab Garibaldi.
Ini dia cerita Boy Thohir, Rio Tinto, dan tambang Freeport
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembelian tambang batubara milik Rio Tinto oleh Konsorsium Adaro dan EMR Capital rupanya susah-susah gampang. Adaro dan patnernya itu harus bersaing dengan perusahaan multinasional lain untuk memperebutkan tambang batubara Kestrel Australia. Tambang kestrel adalah tambang kokas. Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengungkapkan proses lelang tambang Kestrel itu sangat kredibel. Rio Tinto menerapkan banyak kriteria untuk kandidat peminat tambangnya. Bahkan masing-masing perusahaan dicek apakah betul memiliki komitmen untuk mengelola tambang itu. "Mereka tidak mau kalau saat dipegang operator lain produktivitas menurun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5). Dia menilai dalam melakukan proses divestasi Rio Tinto di tambang kestrel dengan harga US$ 2,25 miliar itu cukup panjang dan susah-susah gampang. Hal ini terkait dengan harga yang diminta Rio Tinto. "Tidak bisa turun, memang prosesnya lelang," ungkap Boy, sapaan akrab Garibaldi.