Ini dia daftar saham pencetak untung di 2011



JAKARTA. Tahun ini kinerja pasar saham Indonesia terbilang loyo. Bila dihitung sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan pekan lalu (23/12), kinerja IHSG hanya tumbuh sekitar 2,53%.

Meski bursa suram, masih ada, lo, saham yang mampu mencetak keuntungan fantastis tahun ini. Tengok saja daftar saham top gainers 2011.

Di urutan pertama ada saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Di awal tahun, saham ini masih dilego Rp 64 per saham. Akhir pekan lalu, harga saham ini sudah naik jadi Rp 570 per saham.


GTBO sudah memberi keuntungan 819,35%. Bahkan, harga saham ini sempat mencapai Rp 640 (15/12), 10 kali lipat dari harga awal tahun.

Harga saham perusahaan batubara ini mulai bergerak liar setelah berhasil mencetak laba bersih Rp 86,9 miliar di kuartal tiga, setelah tahun sebelumnya merugi Rp 21,9 miliar. Perseroan untung lantaran bisnis batubaranya mulai memberikan keuntungan.

Saham lain yang masuk daftar top gainers tahun ini adalah PT Myoh Technology Tbk (MYOH). Sepanjang tahun ini, saham perusahaan teknologi ini naik 380,30%. Saham MYOH bergerak tajam setelah perusahaan ini melakukan serangkaian aksi korporasi, termasuk mengumumkan rencana masuk bisnis batubara.

Meski kinerja dahsyat, analis menilai pergerakan saham-saham tadi lantaran ada bandar yang menggerakkan. "Mereka menggoreng saham tersebut sehingga peningkatannya signifikan," kata Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, Senin (26/12).

Karena itu, bila dilihat secara fundamental, belum tentu saham-saham top gainers tadi bakal kembali mencetak prestasi yang sama tahun depan. Meski begitu, investor bisa menjadikan saham-saham tadi sebagai alternatif membiakkan dana di saat pasar saham tidak bergairah.

Sebagian besar saham yang masuk daftar top gainers memang saham tidur. Tapi ada juga saham yang memang memiliki fundamental bagus, seperti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Jumat lalu (23/12) harga SSIA sudah naik jadi Rp 720, dari Rp 225 di awal tahun. Analis OSK Nusadana Securities Arief Budiman memprediksi harga saham ini masih bisa naik jadi Rp 1.000 per saham tahun depan.

Namun, jika Anda mau memburu saham top gainers yang terhitung saham tidur, Reza menyarankan agar investor mengetahui terlebih dulu penyebab pergerakan tajam harga saham tersebut.

Selain itu, investor tidak boleh serakah. Investor harus siap keluar jika sudah mendapatkan keuntungan lumayan. Reza menyarankan investor sebaiknya keluar bila sudah raih keuntungan 15%-20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie