JAKARTA. Desas-desus siapa pengganti Iqbal Latanro terjawab sudah. Maryono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum PT Bank Mutiara kini resmi menduduki kursi direksi nomor wahid di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono menggantikan Iqbal yang habis masa jabatannya pada 28 Desember 2012. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-291/MBU/2007 tertanggal 19 Desember 2007 dan Berita Acara Pelantikan 28 Desember 2007, masa jabatan direksi BTN berakhir pada tanggal 28 Desember 2012. Adapun, direksi periode 2007 – 2012 itu adalah Iqbal selaku Direktur Utama, Evi Firmansyah (Wakil Direktur Utama), termasuk empat direktur lainnya, yakni Saut Pardede, Irman A Zahiruddin, Sunarwa, dan Purwadi. RUPSLB yang diselenggarakan pada 28 Desember 2012 memutuskan menempatkan Maryono sebagai pucuk pimpinan tertinggi di BTN yang dibantu dengan enam direktur, yaitu Evi Firmansyah, Irman A Zahiruddin, Saut Pardede, Mas Guntur Dwi S, Poernomo dan Mansyur Syamsuri Nasution. “Direksi perlu ditambah untuk meningkatkan perkembangan bisnis perseroan,” ujar Maryono, Jumat (28/12).
Ini dia Direktur Utama BTN yang baru
JAKARTA. Desas-desus siapa pengganti Iqbal Latanro terjawab sudah. Maryono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Umum PT Bank Mutiara kini resmi menduduki kursi direksi nomor wahid di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono menggantikan Iqbal yang habis masa jabatannya pada 28 Desember 2012. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP-291/MBU/2007 tertanggal 19 Desember 2007 dan Berita Acara Pelantikan 28 Desember 2007, masa jabatan direksi BTN berakhir pada tanggal 28 Desember 2012. Adapun, direksi periode 2007 – 2012 itu adalah Iqbal selaku Direktur Utama, Evi Firmansyah (Wakil Direktur Utama), termasuk empat direktur lainnya, yakni Saut Pardede, Irman A Zahiruddin, Sunarwa, dan Purwadi. RUPSLB yang diselenggarakan pada 28 Desember 2012 memutuskan menempatkan Maryono sebagai pucuk pimpinan tertinggi di BTN yang dibantu dengan enam direktur, yaitu Evi Firmansyah, Irman A Zahiruddin, Saut Pardede, Mas Guntur Dwi S, Poernomo dan Mansyur Syamsuri Nasution. “Direksi perlu ditambah untuk meningkatkan perkembangan bisnis perseroan,” ujar Maryono, Jumat (28/12).