Ini Dia Faktor yang Memengaruhi Penurunan Cadangan Devisa Oktober 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia kembali tergerus pada Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 133,1 miliar di akhir Oktober atau turun 1,33% secara bulanan. 

Penurunan cadangan devisa tersebut didorong oleh kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah, di tengah makin meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global. 

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, gejolak pasar keuangan memang memburuk pada bulan Oktober 2023 karena berbagai peristiwa. Seperti adanya ketegangan militer di Timur Tengah, juga terkait arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), serta pelemahan ekonomi China. 


"Investor tampak meninggalkan pasar ekuitas. Konsekuensinya, sentimen tersebut berdampak terhadap pasar keuangan Indonesia," terang Andry kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11).

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 15.606 Per Dolar AS, Rabu (8/11) Pagi

Sepanjang Oktober 2023 itu pun, arus modal asing tercatat keluar dari pasar keuangan dalam negeri, termasuk pasar surat berharga (SBN). Dana asing secara neto keluar sebesar Rp 12,6 triliun, lebih rendah ketimbang hengkangnya dana asing dari pasar SBN pada bulan September 2023 yang sebanyak Rp 23,3 triliun. 

Imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun meningkat tajam sekitar 26,5 basis poin (bps) menuju 7,06% pada akhir Oktober 2023. 

Nilai tukar rupiah pun keok. Pada akhir Oktober 2023, nilai tukar rupiah melemah sekitar 2,78% bila dibandingkan dengan akhir September 2023. Kurs rupiah melemah 2,04% dari posisi akhir tahun 2022. 

Meski demikian, di tengah berbagai langkah yang juga dilakukan oleh BI dan pemerintah, Andry tetap optimistis cadangan devisa berada dalam tingkat yang aman. 

Sehingga, cadangan devisa masih mampu memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah peningkatan ketidakpastian global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati