Ini dia jawaban Naspers ihwal penutupan Multiply



JAKARTA. Mulai kemarin, Selasa (6/5), situs belanja online Multiply tak lagi menerima transaksi alias tutup. Pengunjung situs ini hanya menemukan deretan barang dagangan tapi tak lagi menerima order pembelian. Pada akhir bulan nanti, seluruh operasional Multiply akan berakhir.

Manajemen Multiply mengaku terpaksa mengambil keputusan pahit ini lantaran segala sesuatu yang mereka rencanakan ternyata tak berjalan. Multiply sebagai entitas bisnis e-commerce tak mampu menghidupi dirinya meski sudah beroperasi sekitar satu tahun.

Benarkah alasan manajemen Multiply ini? Berikut penjelasan dari pemilik Multiply, MIH Limited, lini bisnis internet dari Naspers Limited.


Head of Investor Relations Naspers Meloy Horn mengatakan performa bisnis Multiply selalu di bawah ekspektasi mereka sejak Multiply mereposisi bisnis dari jejaring sosial menjadi online marketplace. "Dan kami tidak percaya situasi ini bakal membaik," kata Meloy melalui surat elektronik kepada KONTAN, awal pekan lalu.

Dia juga membenarkan Naspers akan fokus mengembangkan Tokobagus. Situs e-commerce ini memiliki model bisnis Customer to Customer (C2C) dengan skema online classifieds atau iklan baris. Meloy berpendapat, situs ini sudah jelas menjadi market leader di Indonesia. Namun, dia tidak bisa menjelaskan strategi pengembangan bisnis Naspers di bisnis e-commerce Indonesia.

Pemberian batas waktu operasional Multiply hingga akhir Mei ini, ungkap Meloy, sudah mencukupi bagi merchant Multiply untuk mencari dan memindahkan usaha mereka ke platform e-commerce lain. Meloy juga memastikan Multiply akan menyelesaikan segala urusan jual-beli yang belum tuntas antara merchant dan konsumen Multiply. "Kami sangat menyambut dan mengundang merchant Multiply untuk secara bebas menjual produk mereka di situs iklan baris kami, Tokobagus dan Sulit," kata Meloy.

Tak lupa, Naspers juga memperhatikan nasib karyawan Multiply yang terpaksa kehilangan pekerjaan. Meloy memastikan para karyawan akan menerima paket pesangon sesuai hukum yang berlaku di Indonesia dan kebijakan perusahaan. Bahkan, bila memungkinkan, Meloy akan berusaha mencarikan posisi bagi karyawan Multiply di bisnis Naspers lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: