JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup capaian perusahaan yang melakukan
initial public offering (IPO) pada semester 1-2017 sebanyak 18 perusahaan. Tapi, tidak semua berkineja saham positif. Bahkan, beberapa perusahaan justru mencatatkan kinerja saham yang negatif. Kinerja saham tersebut nampak bila diukur semenjak perusahaan tersebut melakukan IPO, hingga penutupan perdagangan Senin (10/7). Setidaknya, masih ada 4 perusahaan yang memiliki kinerja saham merah. Emiten yang paling menderita penurunan harga adalah PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (
PORT) dengan kinerja saham yang -15,51%. Emiten ini memiliki harga IPO Rp 535, namun harga terakhir emiten ini bertengger pada level 452. PORT juga tercatat sebagai emiten perdana yang melantai pada 2017.
Saham lainnya, yang masih mencatatkan kinerja negatif yakni PT Hartadinata Abadi Tbk (
HRTA) yang masih minus 0,66%, PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dengan minus 0,66%, dan PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (
CARS) dengan minus 8,85%. Selain yang mencatat kinerja negatif, sebagian besar saham masih mencatatkan kinerja positif. Dari 18 emiten, 14 emiten lainnya mencatatkan pertumbuhan. Tengok kinerja saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (
TAMU) yang harga sahamnya melejit 1.472,72%. Sebagai catatan, emiten ini memiliki harga IPO pada level Rp 110. Hingga penutupan perdagangan Senin (10/7), saham TAMU berada pada level Rp 1.730. "Pertumbuhan kinerja saham menunjukkan adanya kinerja fundamental yang bagus dari perusahaan," terang Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas kepada KONTAN di BEI, Senin (7/10). Dia mencermati secara teknikal, ada beberapa saham yang mengalami fase akumulasi. Yakni dalam rangka membentuk pola uptrend kedepannya. Diantaranya seperti PT Sariguna Primatirta Tbk (
CLEO), PT Forza Land Indonesia Tbk (
FORZ), dan PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (
CSIS). Sementara itu, emiten yang mengalami pertumbuhan hingga mencapai ribuan persen, tidak termasuk yang dicermati. "Yang lainnya secara teknikal sudah sangat bullish, sebaiknya tunggu koreksi sehat," ujar Nafan. Untuk ketiga emiten tersebut, Nafan merekomendasikan beli. Diantaranya seperti CLEO dengan target harga 500, FORZ dengan target harga jangka pendek 620, dan CSIS dengan target harga jangka pendek 940. Nafan menyatakan, perusahaan yang melakukan IPO tersebut harus dicermati penggunaan dana IPO. Menurutnya, bila sebelumnya perusahaan menggunakan dana IPO untuk belanja modal dan ekspansi, bisa lebih menarik investor. "Kalau emiten hanya untuk menambah hutang saja, saya rasa masyarakat tidak tertarik untuk investasi," kata Nafan.
Pertumbuhan saham IPO hingga 10 Juli 2017
Emiten | IPO | Pergerakan harga (%) |
PORT | 16-Mar | -15,51 |
CARS | 10-Apr | -8,85% |
3. FORZ | 28-Apr | 170,45% |
4. MINA | 28-Apr | 1.385,71% |
5. CLEO | 05-Mei | 240,86% |
6. CSIS | 10-Mei | 171,66% |
7. TAMU | 10-Mei | 1.472,72% |
8. TGRA | 16-Mei | 107% |
9. FINN | 08-Jun | 206,66% |
10. FIRE | 09-Jun | 250,99% |
11. TOPS | 16-Jun | 150% |
12. KMTR | 19-Jun | 36,46% |
13. ARMY | 21-Jun | 39,33% |
14. HRTA | 21-Jun | -0,66% |
15. MAPB | 21-Jun | 67,26% |
16. WOOD | 21-Jun | 0,77% |
17. HOKI | 21-Jun | -0,66% |
18. MABA | 22-Jun | 458,03% |
Sumber : Data RTI dan riset Kontan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia