Ini dia pelari tercepat di Banyuwangi Ijen Green Run 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eksotisme Gunung Ijen benar-benar terekspose dalam Banyuwangi Ijen Green Run 2018. Even yang digelar Minggu (8/4) pun sukses digelar. Ratusan pelari dari 14 negara ambil bagian dalam lomba ini.

Di antaranya Kenya, Prancis, Belanda, juga Belgia. Sedangkan pelari nasional yang ambil bagian berasal dari Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Bali, Palembang. Juga peserta dan kota-kota di Jawa Timur.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi lomba ini. Menurut Menpar promosi dilakukan lebih gencar pada event-event berikutnya sehingga bisa menarik lebih banyak wisman.


“Potensi Banyuwangi ini besar. Promosi harus dilakukan lebih intensif lagi. Agar gema event-event di Banyuwangi makin kuat didengar para wisman di seluruh penjuru dunia. Yang jelas, event Ijen Green Run ini sukses dan kami menyampaikan apresiasinya,” ujar Arief dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (8/4).

Salah satu pelari asal Belanda, Daley Lievense turut senang jadi bagian Ijen Green Run. Dengan pemandangan yang indah, Daley suka berada di Banyuwangi.

"View-nya indah sekali. Sangat menyenangkan berada di sini. Kondisinya berbeda dengan di Belanda yang rutenya flat. Di sini sangat menantang,” ungkap Daley Lievense.

Ijen Green Run terbagi dalam tiga kategori. Yaitu kelas 33 Km, 18 Km, hingga 6 Km. Begitu bendera start dikibarkan, para peserta langsung melesat. Para peserta disambut suhu sejuk 22 derajat celcius. Di kelas 33 km putra, pelari Kenya mendominasi podium.

Sebagai juara adalah James Karanja. “Udaranya sangat segar. Saya berkesan sekali berlari di sini. Badan tidak cepat lelah. Dengan energi yang terjaga, rute juga tanjakannya bisa dilewati. Saya juga senang karena bisa juara,” jelasnya.

Karanja menjadi yang tercepat dengan mencatatkan waktu 02.33.21. Pelari Kenya lainnya, Denni Isika, finish sebagai runner up. Torehan pelari Kenya dilengkapi Samson Karega di posisi ketiga. Sementara itu, pelari asal Indonesia Ruth Theresia tampil sebagai yang tercepat. Ruth membukukan waktu 3 jam 50 menit.

Ijen Green Run menjadi strategi marketing pariwisata Banyuwangi guna memikat wisatawan. Sebab, kawasan di ujung timur Pulau Jawa menargetkan kunjungan 100.000 wisman di tahun ini. Target besar tersebut mengacu pertumbuhan wisman di beberapa tahun terakhir.

Pada 2017, Banyuwangi dikunjungi 91.000 wisman. Jumlah melonjak tajam dari 2016 dengan jumlah kunjungan 74.800 wisman, padahal pada tahun 2010 hanya 5.025 wisman saja.

“Target kunjungan wisman harus terus ditingkatkan. Menggelar even lari seperti ini efektif sebagai bagian dari promosi pariwisata Banyuwangi. Olahraga lari ini sudah menjadi gaya hidup dari masarakat. Yang jelas, Banyuwangi akan rutin menggelar event berbasis komunitas seperti ini,” terang Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto