Ini dia poin-poin penting di APBNP 2014



JAKARTA. Tanpa perdebatan yang berarti, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui sidang paripurna, akhirnya menyepakati Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014, menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.

Seluruh fraksi yang hadir, menyetujui hasil pembahasan RAPBN-P yang dilakukan oleh Badan Anggaran (Banggar) dan Pemerintah. Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit dalam laporannya menyepakati pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%, laju inflasi 5,3%, nilai tukar Rp 11.600 per US$, tingkat suku bunga SPN tiga bulan 6%, harga minyak US$ 105 per barel, lifting minyak 801 ribu barel per hari, lifting gas 1.224 ribu barel setara minyak per hari. Selain itu, defisit APBN-P bisa ditekan dari perkiraan semula sebesar 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menjadi hanya 2,4% terhadap PDB. "Hal itu tidak lepas dari, kerja sama antara pemerintah dan Banggar dalam mengurangi beban belanja," kata Ahmadi, Rabu (18/6) di Jakarta. Sementara itu untuk pendapatan negara, disepakati sebesar Rp 1.635,4 triliun, dan belanja negara Rp 1.876,9 triliun. Ada defisit sebesar Rp 241,5 triliun yang rencananya akan ditutupi melalui pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan