Ini dia prognosa BRI tahun depan



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menargetkan pertumbuhan aset mencapai Rp 948,9 triliun pada akhir 2016 mendatang. Direktur Utama BRI, Asmawi Syam menuturkan, angka itu tumbuh 16,3% dibandingkan dengan proyeksi target aset perseroan pada akhir 2015 yang diperkirakan akan mencapai Rp 815,9 triliun.

Per Juni 2015, bank dengan kode emiten BBRI ini mencatatkan kepemilikan aset sebesar Rp 747,5 triliun. Dalam prognosanya, BRI menargetkan pertumbuhan aset pada Juni 2016 menjadi Rp 863,7 triliun.

Tahun 2016, BRI menargetkan pertumbuhan kredit mencapai Rp 634,9 triliun pada Desember 2016. Perseroan menargetkan penyaluran kredit akhir 2015 mencapai Rp 553,9 triliun. Per Juni 2015, BRI telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 503,6 triliun.


BRI juga menargetkan dana simpanan mencapai Rp 713,3 triliun pada akhir 2016 mendatang. Sementara itu, akhir 2015 ini, perseroan menargetkan dana simpanan sebesar Rp 615,1 triliun. Realisasi simpanan yang berhasil dibukukan BRI per Juni 2015 sebesar Rp 573,1 triliun.

Untuk net profit, BRI dalam prognosa 2016 menargetkan Rp 26,1 triliun. Angka ini tumbuh Rp 2 triliun dibandingkan dengan prognosa net profit perseroan pada Desember 2015 yang ditargetkan sebesar Rp 24,5 triliun. Per Juni 2015, BRI telah mencatatkan net profit sebesar Rp 11,9 triliun.

"Di tengah perlambatan ekonomi di tahun 2015, BRI mencatat kinerja yang positif dan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2016," kata Asmawi di Jakarta, Selasa (8/9) malam.

Oleh sebab itu, BRI menargetkan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) pada akhir 2016 tetap berada di level 2,5%, sama dengan prognosa NPL pada akhir 2015. Per Juni 2013, NPL BRI berada di level 2,33%.

Sementara itu, untuk rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR), BRI dalam prognosa 2016 menargetkan berada di level 89%. Angka ini turun dibandingkan proyeksi LDR BRI pada akhir Desember 2015 yang berada di posisi 90,06%. Per Juni 2015, LDR BRI berada di level 87,87%.

Sementara itu, untuk margin bunga bersih atau net interest margin (NIM), BRI menargetkan NIM akhir 2016 tetap berada di level 8,09%. Angka ini turun dibanding prognosa NIM BRI akhir 2015 yang diperkirakan mencapai 8,27%. Per Juni 2015, NIM BRI berada di level 7,88%.

Akhir 2016, BRI menjaga rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) di level 20,18%. Angka tersebut meningkat dibandingkan prognosa CAR BRI akhir 2015 yang berada di level 19,85%. Per Juni 2015, CAR BRI berada di level 20,41%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri