JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berniat menggenjot aset properti yang idle untuk produktif. Hal ini dilakukan untuk mengejar kenaikan nilai aset sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun 2017 mendatang. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, penambahan aset tersebut berasal dari aset properti RNI yang menganggur atau belum digarap secara bisnis. Agar bisa produktif, aset properti milik RNI itu akan dikomersialkan. "Sekarang belum hitung asetnya berapa besar, tapi kami akan maksimalkan aset yang idle ini," kata Ismed. Lokasi aset properti yang akan digarap tersebut ada di Jakarta, Surabaya dan Cirebon.
Ini dia rencana bisnis RNI di sektor properti
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) berniat menggenjot aset properti yang idle untuk produktif. Hal ini dilakukan untuk mengejar kenaikan nilai aset sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun 2017 mendatang. Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI mengatakan, penambahan aset tersebut berasal dari aset properti RNI yang menganggur atau belum digarap secara bisnis. Agar bisa produktif, aset properti milik RNI itu akan dikomersialkan. "Sekarang belum hitung asetnya berapa besar, tapi kami akan maksimalkan aset yang idle ini," kata Ismed. Lokasi aset properti yang akan digarap tersebut ada di Jakarta, Surabaya dan Cirebon.