KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham di tahun depan diperkirakan bakal lebih bergairah. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata pun membeberkan sejumlah saham pilihan untuk tahun 2025. Dari sektor
finance, NH Korindo Sekuritas menjagokan saham BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI.
"Kita menantikan kebangkitan dari sektor
finance selaku tulang punggung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," kata Liza di kantornya, Rabu (18/12).
Baca Juga: Kinerja Indeks BUMN20 Masih Merah, Simak Rekomendasi Saham Konstituennya Kemudian, untuk sektor saham
consumer non cyclical, Liza merekomendasikan saham ICBP, MYOR, CPIN dan JPFA. Sementara untuk sektor konsumer
cyclical, ia menjagokan saham ERAA dan MAPI. Pada sektor kesehatan, saham KLBF dan SIDO menjadi pilihan NH Korindo. Lalu, saham di sektor infrastruktur, properti, transportasi dan industrial yang menjadi pilihan ialah TLKM, MTEL, TOWR, CTRA, PWON, JSMR, ASSA dan ASII. Lebih lanjut, untuk sektor energi, basic industri dan teknologi, pilihan stock picks NH Korindo Sekuritas jatuh pada MEDC, ADRO, SMGR, INTP, ANTM dan GOTO.
Peluang dan Prospek di Setiap Sektor Liza menyoroti peluang di sektor perbankan. Apalagi, pemerintah menargetkan pembangunan tiga juta rumah dan peningkatan kredit untuk UKM. "Kebijakan ini diyakini menjadi katalis positif untuk mendorong pertumbuhan sektor perbankan pada tahun depan," kata Liza.
Baca Juga: Telkom Indonesia Akan Naikkan Harga Seluler Bertahap, Cek Rekomendasi Saham TLKM Pada sektor telekomunikasi, investasi terkait kecerdasan buatan (AI) diperkirakan akan semakin berfokus pada pembangunan pusat data (data center). Saat ini, pusat data di kawasan ASEAN sebagian besar berada di Singapura dengan memanfaatkan lahan kecil. Namun, Indonesia memiliki lahan yang lebih luas dan produktif, memberikan potensi besar untuk pengembangan pusat data di masa depan. Bagi sektor minyak dan gas, Liza menerangkan bahwa Kementerian ESDM telah menyiapkan 60 blok minyak dan gas untuk dilelang kepada investor hingga tahun 2028. Selain itu, terdapat rencana untuk meningkatkan lifting minyak hingga mencapai satu juta barel per hari secara bertahap hingga tahun 2030. "Ini jadi peluang untuk sektor minyak dan gas," ucapnya. Tak hanya itu, pada tahun depan sektor teknologi juga bakal terpapar sentimen positif. Sebab, pemerintah menargetkan peningkatan investasi di sektor teknologi hingga 20% pada tahun 2030, dengan nilai mencapai US$ 366 miliar.
Baca Juga: Rekomendasi Saham Defensif Pilihan Analis Saat IHSG Ambruk Jelang Akhir 2024 Kemudian, ada upaya untuk meningkatkan investasi di semester pertama tahun depan, terutama karena pergeseran fokus dari
e-commerce menuju layanan digital.
Selanjutnya, pemerintah telah mengambil langkah untuk meningkatkan daya beli masyarakat, termasuk melalui kenaikan UMP sebesar 6,5% dan program B40 untuk mengatasi tantangan subsidi BBM. Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan sektor konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat