JAKARTA. Pergerakan saham-saham berikut bisa dicermati karena merupakan rekomendasi analis: 1. Alam Sutera Realty (ASRI) ASRI telah menambah cadangan lahan baru 200 hektare (ha) di Serpong. Jadi, total
landbank ASRI mencapai 475 ha. Demi memperluas
landbank, emiten ini juga menggelar rights issue senilai Rp 786 miliar saham. Selain itu, ASRI berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar pada kuartal pertama tahun ini.
Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 610Analis: Lidya Suwandi, OSK Nusadana Securities 2. Bumi Serpong Damai (BSDE) BSDE masih mengerjakan proyek BSD City tahap II seluas 2.000 hektare yang diproyeksikan selesai pada 2020. Di segmen perumahan, BSDE tahun ini berniat meluncurkan 10 cluster di BSD City dan 10 cluster di luar BSD City. Emiten ini akan mengembangkan 150 unit perumahan baru dengan konsep hunian tropis di lahan seluas 50 ha. Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 1.210Analis: Winny Rahardja, Valbury Asia Securities 3. Ciputra Development (CTRA) CTRA mengincar
marketing sales 2012 senilai Rp 5 triliun. Emiten ini tengah menggarap lima proyek residensial baru di Semarang, Yogyakarta, Pangkal Pinang, Medan, dan Palu. Nilai total investasinya Rp 5 triliun. Di tahun pertama, CTRA membidik hingga Rp 100 miliar dari setiap proyek. Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 675Analis: Albert Saputro, Deutsche Bank AG 4. Sentul City (BKSL) Persediaan lahan BKSL di akhir Oktober 2011 tercatat 9.100 hektare. Lahan yang berlokasi di kawasan Sentul ini cukup strategis. BKSL tentu untung ketika harga properti naik seiring kenaikan harga tanah. Di Oktober lalu, harga rata-rata tanah di Sentul City senilai Rp 2,4 juta per meter persegi (m2) dan Rp 1,5 juta per m2 di Sentul Nirwana. Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 400Analis: Octavius Oky Prakarsa, Mandiri Sekuritas
5. PT Intiland Development Tbk (DILD) Komersial Properti atau Industrial Properti kian diminati oleh para Perusahaan Pengembang, seperti SSIA, ASRI, BSDE dan juga yang dilakukan oleh DILD. Tingginya permintaan akan lahan tersebut memang banyak didorong oleh faktor ekonomi nasional yang saat ini sedang bertumbuh reltif pesat dan disorot oleh para investor asing. DILD diperkirakan akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp 160 miliar dengan harga rata-rata tanah di wilayah tersebut sekitar Rp 400.000 per m2 (meter persegi) dan di mana setengahnya diharapkan selesai pada kuartal I/2012. Hal tersebut akan memberikan nilai tambah juga bagi saham Perusahaan yang saat ini diperdagangkan di harga Rp 265 dengan P/E yaitu 17x (per September 2011). Rekomendasi: BuyTarget harga:Rp 500Analis: Betrand Reynaldi, eTrading Securities Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie