JAKARTA. Sejumlah saham mengalami pergerakan yang tidak biasa pada transaksi pagi ini. Mayoritas dari mereka merupakan produsen batubara dan produsen minyak. Harga saham yang tercatat per pukul 10.15. - Produsen batubara:Beberapa saham produsen batubara mencatatkan penurunan cukup dalam hari ini. Beberapa di antaranya yakni PT Bumi Resources (BUMI) yang turun 2,2% menjadi Rp 2.200 dan PT Adaro Energy (ADRO) yang turun 2,2% menjadi Rp 1.800. Penurunan harga saham produsen batubara ini disinyalir mengikuti pergerakan harga acuan batubara Asia di pelabuhan Newcastle Australia yang turun 1,1% menjadi US$ 110,28 per metrik ton pada pekan yang berakhir 16 Desember lalu. - Produsen minyak:Dua saham produsen minyak yang jatuh pada pagi ini adalah PT Medco International (MEDC) yang turun 1% menjadi Rp 2.425 dan PT Energi Mega Persada (ENRG) yang turun 1,3% menjadi Rp 158. Penurunan harga minyak menjadi penyebab kemerosotan harga saham produsen minyak. Harga kontrak minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam enam pekan terakhir atau turun 0,5% menjadi US$ 93,06 per barel di New York. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini dia saham-saham yang pergerakannya tidak wajar pagi ini
JAKARTA. Sejumlah saham mengalami pergerakan yang tidak biasa pada transaksi pagi ini. Mayoritas dari mereka merupakan produsen batubara dan produsen minyak. Harga saham yang tercatat per pukul 10.15. - Produsen batubara:Beberapa saham produsen batubara mencatatkan penurunan cukup dalam hari ini. Beberapa di antaranya yakni PT Bumi Resources (BUMI) yang turun 2,2% menjadi Rp 2.200 dan PT Adaro Energy (ADRO) yang turun 2,2% menjadi Rp 1.800. Penurunan harga saham produsen batubara ini disinyalir mengikuti pergerakan harga acuan batubara Asia di pelabuhan Newcastle Australia yang turun 1,1% menjadi US$ 110,28 per metrik ton pada pekan yang berakhir 16 Desember lalu. - Produsen minyak:Dua saham produsen minyak yang jatuh pada pagi ini adalah PT Medco International (MEDC) yang turun 1% menjadi Rp 2.425 dan PT Energi Mega Persada (ENRG) yang turun 1,3% menjadi Rp 158. Penurunan harga minyak menjadi penyebab kemerosotan harga saham produsen minyak. Harga kontrak minyak ditransaksikan mendekati level terendah dalam enam pekan terakhir atau turun 0,5% menjadi US$ 93,06 per barel di New York. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News