JAKARTA. Setelah diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Kamis (27/11), Nusron Wahid segera bekerja cepat. Salah satu prioritas utamanya ialah peningkatan perlindungan terhadap TKI di luar negeri. Ia mencanangkan sistem pendeteksi dini sebagai langkah BNP2TKI untuk meningkatkan perlindungan TKI. Dengan sistem ini pemerintah dapat memonitor kondisi TKI yang barada di luar negeri. "Deteksi dini dimulai dari pendataan TKI di luar negeri. KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) akan difungsikan menjadi alat monitor dan alat komunikasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/11). Ia berencana untuk memadukan KTKLN dengan nomor telepon genggam majikan dan TKI tersebut. Hal ini guna memastikan apakah TKI sedang bekerja atau tidak, apakah kerjanya dibayar atau tidak, apakah dia sakit atau tidak. "Pemerintah bisa memonitor dan berkomunikasi secara langsung, anytime, day per day, bahkan minute to minute," jelas Nusron.
Ini dia strategi BNP2TKI lindungi pekerja migran
JAKARTA. Setelah diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, Kamis (27/11), Nusron Wahid segera bekerja cepat. Salah satu prioritas utamanya ialah peningkatan perlindungan terhadap TKI di luar negeri. Ia mencanangkan sistem pendeteksi dini sebagai langkah BNP2TKI untuk meningkatkan perlindungan TKI. Dengan sistem ini pemerintah dapat memonitor kondisi TKI yang barada di luar negeri. "Deteksi dini dimulai dari pendataan TKI di luar negeri. KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) akan difungsikan menjadi alat monitor dan alat komunikasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/11). Ia berencana untuk memadukan KTKLN dengan nomor telepon genggam majikan dan TKI tersebut. Hal ini guna memastikan apakah TKI sedang bekerja atau tidak, apakah kerjanya dibayar atau tidak, apakah dia sakit atau tidak. "Pemerintah bisa memonitor dan berkomunikasi secara langsung, anytime, day per day, bahkan minute to minute," jelas Nusron.