JAKARTA. Memasuki tahun kuda, perusahaan teknologi dan informatika pelat merah, PT Telekomunikasi Tbk (Telkom) telah menyiapkan tiga strategi bisnis guna memacu bisnis layanan Teknologi Informatika (IT Services). Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Services Telkom, menyatakan, ada tiga hal yang menjadi dasar pemikiran Telkom untuk terus kembangkan bisnis IT Services. Tiga hal tersebut dikemas dengan konsep : THINK BIG (BIG-Business Model, Innovation and Growth). Pertama, konsep Model bisnis ke pelanggan alami perubahan. Contohnya, pengeluaran biaya IT services untuk pelanggan korporasi karena solusi berbasis layanan komputasi awan pun berubah dari Capex menjadi Opex. Kedua, konsep Inovasi saat ini berkembang ke arah mobile solution (solusi bergerak). Disamping itu, terjadi pertumbuhan yang sangat pesat dalam mengkonsumsi bandwidth dalam era "big data" saat ini. Prediksi kedepan, organisasi korporasi dan bisnis UKM akan sangat banyak memanfaatkan social media sebagai network marketing mereka. Ketiga, konsep growth (pertumbuhan) didorong guna antisipasi pertumbuhan pasar IT services yangg diprediksi tahun 2014 tumbuh sekitar 13%. Sebagai antisipasinya, kata Awaluddin, Telkom akan menggarap serius layanan cloud computing untuk Platform as a Service (PaaS), ekspansi data center dan mulai jeli melihat trend BYOD (bring your own device). Menurutnya, tren ini akan sangat berpotensi meningkatkan traffik data internet, termasuk aspek enterprise security. Dengan begitu, di tahun ini Telkom memperkirakan peroleh pendapatannya bisa sebesar Rp 10 triliun dari segmen korporasi dan UKM. Rinciannya, segmen korporasi berkontribusi 75% dan sisanya 25% oleh segmen UKM. "Telkom akan fokus di segmen Enterprise dan SME karena kedua segmen ini menjadi pusat pertumbuhan untuk revenue unconsole Telkom," tutur Awaluddin. Di tahun 2014 ini, porsi revenue untuk dua segmen ini, sejumlah 61% ada pada kategori layanan broadband dan IT services (new wave) serta 39% ada di area layanan suara (voice) dan layanan jaringan. Hal ini juga didorong karena ukuran pasar fixed data dan IT services segmen korporasi di Indonesia 3 kali lebih besar dibandingkan segmen retail.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini dia strategi Telkom pacu bisnis layanan IT
JAKARTA. Memasuki tahun kuda, perusahaan teknologi dan informatika pelat merah, PT Telekomunikasi Tbk (Telkom) telah menyiapkan tiga strategi bisnis guna memacu bisnis layanan Teknologi Informatika (IT Services). Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Business Services Telkom, menyatakan, ada tiga hal yang menjadi dasar pemikiran Telkom untuk terus kembangkan bisnis IT Services. Tiga hal tersebut dikemas dengan konsep : THINK BIG (BIG-Business Model, Innovation and Growth). Pertama, konsep Model bisnis ke pelanggan alami perubahan. Contohnya, pengeluaran biaya IT services untuk pelanggan korporasi karena solusi berbasis layanan komputasi awan pun berubah dari Capex menjadi Opex. Kedua, konsep Inovasi saat ini berkembang ke arah mobile solution (solusi bergerak). Disamping itu, terjadi pertumbuhan yang sangat pesat dalam mengkonsumsi bandwidth dalam era "big data" saat ini. Prediksi kedepan, organisasi korporasi dan bisnis UKM akan sangat banyak memanfaatkan social media sebagai network marketing mereka. Ketiga, konsep growth (pertumbuhan) didorong guna antisipasi pertumbuhan pasar IT services yangg diprediksi tahun 2014 tumbuh sekitar 13%. Sebagai antisipasinya, kata Awaluddin, Telkom akan menggarap serius layanan cloud computing untuk Platform as a Service (PaaS), ekspansi data center dan mulai jeli melihat trend BYOD (bring your own device). Menurutnya, tren ini akan sangat berpotensi meningkatkan traffik data internet, termasuk aspek enterprise security. Dengan begitu, di tahun ini Telkom memperkirakan peroleh pendapatannya bisa sebesar Rp 10 triliun dari segmen korporasi dan UKM. Rinciannya, segmen korporasi berkontribusi 75% dan sisanya 25% oleh segmen UKM. "Telkom akan fokus di segmen Enterprise dan SME karena kedua segmen ini menjadi pusat pertumbuhan untuk revenue unconsole Telkom," tutur Awaluddin. Di tahun 2014 ini, porsi revenue untuk dua segmen ini, sejumlah 61% ada pada kategori layanan broadband dan IT services (new wave) serta 39% ada di area layanan suara (voice) dan layanan jaringan. Hal ini juga didorong karena ukuran pasar fixed data dan IT services segmen korporasi di Indonesia 3 kali lebih besar dibandingkan segmen retail.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News