JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) rela mengeluarkan kocek Rp 591 miliar demi menjalankan proyek monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan produk teknologi. Tikno Sutisna, Direktur Utama INTI mengatakan, dana itu merupakan investasi seluruh proyek monitoring pemakaian BBM bersubsidi milik pemerintah. "Itu (investasi) dilakukan satu kali saja," ujar Tikno dalam jumpa pers kinerja PT INTI di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (9/4). Sayangnya, Tikno tidak menjelaskan lebih lanjut untuk apa saja dana investasi tersebut. Tikno hanya bilang, pihaknya akan membeli Radio Frequency Identification (RFID) sebanyak 100 juta unit yang berbentuk cincin (ring), yang akan ditaruh di kendaraan bermotor di Indonesia.
Ini dia teknologi pengendalian BBM bersubsidi
JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) rela mengeluarkan kocek Rp 591 miliar demi menjalankan proyek monitoring dan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan produk teknologi. Tikno Sutisna, Direktur Utama INTI mengatakan, dana itu merupakan investasi seluruh proyek monitoring pemakaian BBM bersubsidi milik pemerintah. "Itu (investasi) dilakukan satu kali saja," ujar Tikno dalam jumpa pers kinerja PT INTI di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (9/4). Sayangnya, Tikno tidak menjelaskan lebih lanjut untuk apa saja dana investasi tersebut. Tikno hanya bilang, pihaknya akan membeli Radio Frequency Identification (RFID) sebanyak 100 juta unit yang berbentuk cincin (ring), yang akan ditaruh di kendaraan bermotor di Indonesia.