KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menegatakan meski sudah ada penegasan tidak ada kenaikan tarif listrik dari manajemen PLN, namun fakta di lapangan banyak pelanggan yang melaporkan adanya kenaikan tagihan listrik. Kenaikan tagihan tersebut beragam, sekitar 20 hingga 30%, bahkan sampai dua kali lipat. Menurutnya, ada beberapa penyebab kenaikan tagihan listrik yang dirasakan oleh banyak pelanggan, tidak terkecuali di rumahnya. Pertama, adanya work from home (WFH) yang membuat peningkatan penggunaan listrik selama di rumah. "Efek dari work from home, konsumen ada peningkatan penggunaan listrik selama di rumah, seperti untuk kipas angin, nonton TV, bahkan AC," kata Tulus saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).
Ini dua analisa YLKI soal tagihan listrik masyarakat yang membengkak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menegatakan meski sudah ada penegasan tidak ada kenaikan tarif listrik dari manajemen PLN, namun fakta di lapangan banyak pelanggan yang melaporkan adanya kenaikan tagihan listrik. Kenaikan tagihan tersebut beragam, sekitar 20 hingga 30%, bahkan sampai dua kali lipat. Menurutnya, ada beberapa penyebab kenaikan tagihan listrik yang dirasakan oleh banyak pelanggan, tidak terkecuali di rumahnya. Pertama, adanya work from home (WFH) yang membuat peningkatan penggunaan listrik selama di rumah. "Efek dari work from home, konsumen ada peningkatan penggunaan listrik selama di rumah, seperti untuk kipas angin, nonton TV, bahkan AC," kata Tulus saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/5/2020).