Ini dua bisnis baru Bank Mayora 2017



JAKARTA. PT Bank Mayora sudah mempunyai beberapa rencana tahun depan untuk meningkatkan bisnis. Mereka akan meningkatkan dana murah dengan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif / Laku Pandai dan masuk ke bisnis wealth management sudah masuk dalam RBB (rencana bisnis bank) 2017.

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengatakan pada tahun depan bank akan banyak melakukan sinergi dengan Group Mayora. “Diharapkan hal ini bisa meningkatkan kredit ritel bank dan meningkatkan kinerja,” ujar Irfanto ketika ditemui dalam bincang media, Selasa malam (27/12).

Sinergi dengan group Mayora ini juga dilakukan dalam sistem Laku Pandai yang akan diluncurkan pada Januari 2017 di Ambon. Dalam Laku Pandai ini, Bank Mayora menargetkan bisa menjaring sebesar 5.000 agen, dengan target porsi dana murah sebesar 30% dari total dana simpanan (DPK).


Nantinya Bank Mayora akan merekrut agen dari distributor dari group Mayora. Hal ini karena mayoritas distributor group Mayora di beberapa derah seperti Bandung, Surabaya, Bandung dan Ambon belum menjadi nasabah bank.

Diharapkan nantinya distributor tersebut akan aktif melakukan transaksi melalui EDC bank Mayora. Untuk mendukung Laku Pandai, bank akan meningkatkan jumlah mesin electronic data capture / EDC menjadi 5.000 unit dari posisi saat ini 1.687 unit.

Selain itu pada semester 1 tahun 2017 Bank Mayora akan menjajal bisnis wealth management. Tak tanggung tanggung, bank sudah menargetkan tahun depan bisa merekrut sekitar 250 nasabah dengan rata rata dana simpanan sebesar Rp 250 juta sampai Rp 500 juta.

Nantinya bisnis wealth management akan menyasar dana simpanan antara Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Hal ini menurut Irfanto sebagai alternatif penempatan dana selain di deposito. Nantinya bank akan menawarkan produk investasi lain seperti reksadana dan bancassurrance.

Sebagai gambaran pada tahun depan bank menargetkan penyaluran kredit bisa mengalami kenaikan 18% sampai 19% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan untuk laba ditargetkan bisa tumbuh 6% sampai 7% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto