KONTAN.CO.ID - Langkah Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan 25 bsp ke level 4,5% telah terbukti meningkatkan indeks obligasi komposit atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ke level 230,445. Analis memperkirakan hal tersebut akan berimbas positif untuk berinvestasi pada obligasi bertenor jangka menengah dan jangka panjang. Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management mengatakan pemangkasan suku bunga acuan ini sulit untuk dinikmati oleh pemegang obligasi dengan tenor pendek. Cukup banyaknya sentimen negatif dalam waktu dekat sewaktu-waktu berpotensi akan menggoncang harga. “Rencana kenaikan suku bunga The Fed dan ancaman Presiden Trump untuk menghentikan pemerintahan bisa mengganggu,” paparnya kepada KONTAN, Kamis (24/8). Menurutnya karena alasan itulah saat ini pasar lebih banyak yang memindahkan investasinya ke obligasi dengan tenor menengah 10 tahun dan tenor panjang 15 tahun dan 20 tahun yang likuiditasnya relatif stabil. Ia memperkirakan selama nilai tukar rupiah masih stabil dan inflasi terkendali maka obligasi jangka menengah masih mampu kuponnya masih mungkin turun. Untuk jangka 10 tahun diperkirakan akan menurun dari 6,8% ke 6,5%, untuk tenor 10 tahun akan turun dari 7,2% ke 7% dan untuk tenor 20 tahun akan turun dari 7,4% ke 7,2%. “Sampai akhir tahun kemungkinan ICBI masih bisa tumbuh sekitar 10%-12%,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini dua faktor yang bisa guncang harga obligasi
KONTAN.CO.ID - Langkah Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan 25 bsp ke level 4,5% telah terbukti meningkatkan indeks obligasi komposit atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ke level 230,445. Analis memperkirakan hal tersebut akan berimbas positif untuk berinvestasi pada obligasi bertenor jangka menengah dan jangka panjang. Desmon Silitonga, Fund Manager Capital Asset Management mengatakan pemangkasan suku bunga acuan ini sulit untuk dinikmati oleh pemegang obligasi dengan tenor pendek. Cukup banyaknya sentimen negatif dalam waktu dekat sewaktu-waktu berpotensi akan menggoncang harga. “Rencana kenaikan suku bunga The Fed dan ancaman Presiden Trump untuk menghentikan pemerintahan bisa mengganggu,” paparnya kepada KONTAN, Kamis (24/8). Menurutnya karena alasan itulah saat ini pasar lebih banyak yang memindahkan investasinya ke obligasi dengan tenor menengah 10 tahun dan tenor panjang 15 tahun dan 20 tahun yang likuiditasnya relatif stabil. Ia memperkirakan selama nilai tukar rupiah masih stabil dan inflasi terkendali maka obligasi jangka menengah masih mampu kuponnya masih mungkin turun. Untuk jangka 10 tahun diperkirakan akan menurun dari 6,8% ke 6,5%, untuk tenor 10 tahun akan turun dari 7,2% ke 7% dan untuk tenor 20 tahun akan turun dari 7,4% ke 7,2%. “Sampai akhir tahun kemungkinan ICBI masih bisa tumbuh sekitar 10%-12%,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News