KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahlil Lahadalia resmi menyandang sebagai Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) periode 2019-2024 pada Rabu (23/10). Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019 ini menyampaikan ada dua langkah terdekat yang akan dilaksanakan dalam kepemimpinannya di BKPM. Pertama, Bahlil bilang dirinya akan berkoordinasi dengan jajaran internal BKPM untuk mengeksekusi daftar investasi baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang sudah tercatat di BKPM sampai saat ini.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia mengaku kaget ditunjuk jadi Kepala BKPM Kedua, Bahlil akan berupaya menggali potensi investasi asing untuk datang ke pasar dalam negeri. Namun demikian, untuk strategi lebih lanjut Bahlil mengaku akan melakukan kajian lebih lanjut dengan kepala BKPM sebelumnya yakni Thomas Lembong. “Sudah diteken perjanjiannya oleh pak Thomas Lembong sudah dilakukan itu tinggal bagaimana eksekusi di lapangannya kita fokus ke sana,” kata Bahlil usai serat terima jabatan kepala BKPM, di kantornya, Rabu (23/10). Bahlil mengaku tangan investasi di Indonesia tidak terlepas dari faktor eksternal seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Chin, Brexit, hingga geopolitik global yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap menteri baru bisa bantu Jokowi “Tantangan ke depan di global saat ini belum terlalu bagus. Tapi saya yakini akan ada peluang, nanti strateginya akan dirincikan,” ungkap Bahlil. Di sisi lain, Bahlil tidak memungkiri bahawa perizinan investasi di Indonesia tumpang tindih. Dia bercerita saat menjadi pengusaha banyak sekali aturan yang didak selaras antara izin provinsi, kabupaten/kota, hingga kementerian dan lembaga (K/L) sekalipun BKPM sudah punya Online Single Submission (OSS). Sehingga hal tersebut menyebabkan permasalahan pada tingkat implementasi investasi Indonesia secara keseluruhan. Untuk itu, eksekusi perbaikan perizian inilah yang diakuinya akan menjadi program selanjutnya.