KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2018 sebesar 5,4%. Angka ini terhitung besar mengingat pertumbuhan ekonomi semester I hanya 5,01% dan prognosa pertumbuhan 2017 sebesar 5,17%. Meski begitu, Menteri Keuangan optimis akan pertumbuhan ini. "Dua kuncinya, investasi dan konsumsi. Investasi harus tumbuh di atas dobel digit dan konsumsi harus mencapai 5,1%," ujar Sri Mulyani pada Senin (11/9) di Gedung DPR RI. Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan di level menengah masih tumbuh tinggi meski masih di bawah tahun lalu. Namun, memang perlu digulirkan kebijakan agar daya beli tumbuh lagi. Sri Mulyani mencontohkan salah satunya adalah administred price yang tidak berubah. "Kalau suku bunga sudah turun kami berharap kredit tumbuh lebih tinggi lagi, maka daya beli membaik karena kesempatan kerja pun membaik. Selain itu, kami juga akan jaga dari sisi pengeluaran yang tepat sasaran," kata Sri Mulyani membeberkan rencananya. Untuk investasi, Menteri Keuangan menargetkan pertumbuhan di atas dobel digit. Pasalnya, negara seperti Tiongkok dan India yang tumbuh di atas 6%-7%, pertumbuhan investasinya di atas dobel digit. "Maka kita harus ciptakan iklim investasi ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini dua syarat pertumbuhan ekonomi di 2018
KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2018 sebesar 5,4%. Angka ini terhitung besar mengingat pertumbuhan ekonomi semester I hanya 5,01% dan prognosa pertumbuhan 2017 sebesar 5,17%. Meski begitu, Menteri Keuangan optimis akan pertumbuhan ini. "Dua kuncinya, investasi dan konsumsi. Investasi harus tumbuh di atas dobel digit dan konsumsi harus mencapai 5,1%," ujar Sri Mulyani pada Senin (11/9) di Gedung DPR RI. Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan di level menengah masih tumbuh tinggi meski masih di bawah tahun lalu. Namun, memang perlu digulirkan kebijakan agar daya beli tumbuh lagi. Sri Mulyani mencontohkan salah satunya adalah administred price yang tidak berubah. "Kalau suku bunga sudah turun kami berharap kredit tumbuh lebih tinggi lagi, maka daya beli membaik karena kesempatan kerja pun membaik. Selain itu, kami juga akan jaga dari sisi pengeluaran yang tepat sasaran," kata Sri Mulyani membeberkan rencananya. Untuk investasi, Menteri Keuangan menargetkan pertumbuhan di atas dobel digit. Pasalnya, negara seperti Tiongkok dan India yang tumbuh di atas 6%-7%, pertumbuhan investasinya di atas dobel digit. "Maka kita harus ciptakan iklim investasi ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News