KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sudah melakukan impor daging kerbau untuk menstabilkan harga daging di Indonesia. Saat ini, harga daging kerbau beku di tingkat konsumen sebesar Rp 80.000 per kg. Saat ini, daging-daging kerbau beku tersebut pun sudah memasuki pasar tradisional. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonedia (APDI), Asnawi menilai, sejak adanya regulasi yang mengizinkan daging kerbau beku masuk di pasar tradisional, segmentasi pasar daging berubah. Padahal, menurutnya segmntas untuk pasar daging sudah terbentuk. "Untuk pasar tradisional, orientasinya daging segar. Kebanyakan di pasar tradisional, konsumen daging sapi segar adalah ibu rumah tangga," ujar Asnawi, Kamis (2/11). Asnawi pun mengatakan, banyaknya konsumen yang lebih menginginkan daging sapi mengakibatkan beberpa pedagang yang memilih berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan lebih. Menurutnya, terdapat pedagang yang mencairkan daging beku (thawing) dan mengoplosnya dengan daging sapi. Nantinya, daging tersebut diklaim sebagai daging sapi segar, dan dijual dengan harga yang tinggi. "Ini karena masyarakat sulit membedakan daging sapi segar dengan daging kerbau," kata Asnawi.
Ini efek masuknya daging beku ke pasar tradisional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sudah melakukan impor daging kerbau untuk menstabilkan harga daging di Indonesia. Saat ini, harga daging kerbau beku di tingkat konsumen sebesar Rp 80.000 per kg. Saat ini, daging-daging kerbau beku tersebut pun sudah memasuki pasar tradisional. Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonedia (APDI), Asnawi menilai, sejak adanya regulasi yang mengizinkan daging kerbau beku masuk di pasar tradisional, segmentasi pasar daging berubah. Padahal, menurutnya segmntas untuk pasar daging sudah terbentuk. "Untuk pasar tradisional, orientasinya daging segar. Kebanyakan di pasar tradisional, konsumen daging sapi segar adalah ibu rumah tangga," ujar Asnawi, Kamis (2/11). Asnawi pun mengatakan, banyaknya konsumen yang lebih menginginkan daging sapi mengakibatkan beberpa pedagang yang memilih berbuat curang untuk mendapatkan keuntungan lebih. Menurutnya, terdapat pedagang yang mencairkan daging beku (thawing) dan mengoplosnya dengan daging sapi. Nantinya, daging tersebut diklaim sebagai daging sapi segar, dan dijual dengan harga yang tinggi. "Ini karena masyarakat sulit membedakan daging sapi segar dengan daging kerbau," kata Asnawi.