Ini efek tren kenaikan harga CPO terhadap bisnis Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menilai, tren kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tidak berdampak besar bagi penjualan ekspor perusahaan tersebut. Namun, secara umum, naiknya harga CPO tetap memiliki efek positif bagi kinerja SSMS di masa mendatang.

Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana Swasti Kartikaningtyas menyampaikan, untuk tahun 2020 lalu, porsi ekspor SSMS memang hanya sedikit, yakni sekitar 10%-15% dari total keseluruhan hasil produksi milik perusahaan tersebut.

“Ini dikarenakan mayoritas produk kami dijual kepada PT Citra Borneo Utama selaku sister company yang bergerak di bidang pengolahan CPO menjadi produk-produk hilir seperti olein dan lain-lain,” ungkap dia, Senin (4/1).


Swasti menambahkan, sejauh ini, SSMS mengekspor produk CPO ke berbagai negara seperti China, India, Pakistan, dan Bangladesh. Manajemen SSMS pun tetap mengupayakan adanya negara tujuan ekspor yang lain. Hal ini untuk mengatasi risiko perlambatan permintaan dari konsumen utama seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dan pelemahan ekonomi.

Baca Juga: Begini kata emiten sawit terkait penyesuaian tarif pungutan ekspor

Secara umum, manajemen SSMS masih memandang bahwa tren kenaikan harga CPO global bisa berdampak positif bagi bisnis perusahaan. Kenaikan tersebut turut menjadi momentum bagi SSMS untuk menggenjot produksi CPO.

Asal tahu saja, di 2020 lalu, SSMS menargetkan produksi CPO sebanyak 600.956 ton. Swasti belum bisa mengungkapkan realisasi produksi hingga akhir tahun kemarin secara rinci. “Untuk target tersebut sudah terpenuhi dan bahkan sedikit lebih tinggi, tetapi untuk angka pastinya belum bisa kami berikan,” ujar dia.

Ia menyebut, tahun 2021 target produksi CPO SSMS meningkat 10%--15% dibandingkan target pada tahun 2020.

Manajemen SSMS tetap menerapkan strategi seperti pemupukan dan perawatan tanaman yang terukur. Perusahaan ini juga melakukan upaya mekanisasi perkebunan untuk menjaga kualitas lahan dan kemampuan produksi.

Strategi seperti itu dinilai membuat SSMS mampu menangkap momentum kenaikan harga CPO sekalipun berada di tengah pandemi Covid-19.

Selanjutnya: Sejumlah emiten sawit catat kinerja berbeda, ini kata analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari