Ini Efek Visi Misi Paslon Capres-cawapres Bagi Pasar Modal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian Pemilu 2024 sudah dimulai. Dampak dari hajatan politik lima tahunan ini pun makin terasa di arah gerak pasar. Tiga kandidat capres-cawapres Pemilu 2024 telah mendaftar ke KPU. Visi misi ketiga kandidat pun jadi sorotan.

Melansir catatan Kontan sebelumnya, dalam dokumen visi misi para kandidat capres-cawapres, pasangan calon Anies-Muhaimin menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% - 6,5% per tahun.

Pasangan calon Ganjar-Mahfud MD menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7%. Sementara itu, dalam dokumen visi-misinya, Prabowo-Gibran tidak mencantumkan target pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai jika nantinya terpilih.


Visi-misi dan arah program tiap kandidat pun berbeda. Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy melihat, visi misi paslon capres-cawapres sebenarnya tidak memiliki efek langsung terhadap pasar modal.

Baca Juga: Rajin Ekspansi, Begini Rekomendasi Saham Barito Pacific (BRPT)

Hal itupun berlaku juga dengan sejumlah visi misi yang berkaitan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Sebab, apakah para paslon capres-cawapres itu melanjutkan atau tidak melanjutkan IKN, sebagian besar proyek dilakukan BUMN Karya.

"Sementara, BUMN Karya saat ini kondisinya kurang menarik saham-sahamnya, karena risk profile mereka dan kemampuan finansialnya terbatas," ujarnya kepada Kontan, Kamis (9/11).

Budi melihat, putusan Majelis Kehormatan MK (MKMK) mencopot Anwar Usman akan mempengaruhi pasar dalam jangka pendek. Seperti diketahui, Anwar Usman diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua MK karena terbukti melanggar kode etik terkait uji materi soal aturan batas usia capres dan cawapres.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilihat Budi akan bergerak di level 6.950-7.050 di akhir 2023.

"Pada bulan Februari, mestinya IHSG mulai naik, selama proses pilpres berjalan lancar tanpa gejolak, karena ada kepastian baru," paparnya.

Budi melihat, IHSG masih akan berfluktuasi, mengingat tingkat bunga, baik The Fed maupun Bank Indonesia (BI) masih tinggi.

"Investor masih akan banyak bermain di sektor pasar utang atau deposito sebagai alternatif investasi yang lebih aman," ungkapnya. 

Baca Juga: Sektor Konsumer dan Perbankan Diramal Bakal Unggul Selama Pemilu, Ini Rekomendasinya

Menurut Budi, sektor yang akan berkinerja baik hingga hari H pemilu adalah sektor FMCG dan pangan. Hal itu karena tingkat konsumsi domestik akan meningkat selama hajatan politik.

"Asal tidak terganggu dengan masalah geopolitik," paparnya. 

Budi pun merekomendasikan ICBP dan INDF sebagai saham yang dinilai terkena sentimen positif selama rangkaian Pemilu 2024.

 
ICBP Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi